Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah "Disemprot" Ahok, Kepala Uji Kir di Kedaung Belum Dipecat

Kompas.com - 04/08/2014, 08:52 WIB

JAKARTA, KOMPAs.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta meminta seluruh PNS di Balai Uji Kir Kendaraan di Kedaung Angke, Cengkareng, Jakarta Barat, untuk dipecat karena permainan uji Kir. Namun, hingga kini, Kepala PKB Kedaung Angke, Syafei, belum ditentukan nasibnya karena masih diperiksa intensif oleh pihak inspektorat.

"Keputusan pemecatan itu tergantung dari pemeriksaan inspektorat," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar di Jakarta, Minggu (3/8/2014).

Saat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih menutup permanen tempat uji Kir di Kedaung itu. Penutupan sejak KPK dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyambangi balai uji Kir tersebut dan menemukan praktik ilegal yang meloloskan kendaraan "busuk".

Akbar mengatakan, PKB Kedaung Angke bisa dibuka setelah peralatan mesin di tempat pengujian kelayakan kendaraan itu diperbaharui. Saat ini, masih dalam proses pengalihan aset dari PT Nakia ke Pemprov DKI Jakarta.

"Sebenarnya pengelolaan oleh PT Nakia sudah selesai tahun 2012. Namun, serah terima asetnya belum selesai," ujar Akbar.

Dengan ditutup uji Kir di Kedaung, di Jakarta untuk menguji kelayakan hanya ada di Ujung Menteng, Cilincing, dan Pulogadung. Untuk mengantisipasi banyak calo, Dishub DKI Jakarta bekerja sama dengan personel Brimob dari Polda Metro Jaya untuk berjaga di Ujung Menteng.

Akbar mengatakan, akan mengubah sistem pembayaran kendaraan saat melakukan uji Kir.

"Sebenarnya dengan cara ada tidak ada sistem dengan pembayaran cash (tunai) lagi. Jadi semua nontunai. Jadi kalau mau uji Kir, transfer ke rekening kas daerah. Bukti setorannya sebagai bukti," katanya. (bin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com