Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Beraspirasi di Medan Merdeka

Kompas.com - 07/08/2014, 16:12 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Uwah (42) berteduh di bawah pohon. Tajuk pohon yang rindang di pembatas Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, mengurangi sengatan panas matahari, Rabu (6/8/2014) siang. Sesekali dia mencari-cari kalau ada pasokan makanan untuk kelompoknya.

Warga Kecamatan Senen itu datang bersama tetangganya ke depan Gedung Mahkamah Konstitusi. Mereka diajak untuk mengikuti acara Prabowo Subianto di sana. Namun, acara apa yang dimaksud, Uwah mengaku tidak mengetahui persis.

”Saya cuma diajak ke acaranya Pak Prabowo. Ya, ikut saja,” ujarnya.

Demonstrasi pendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa bukanlah demonstrasi pertama yang diikuti Uwah. Selama ini, dia biasa diajak untuk mengikuti aneka unjuk rasa. Bersama tetangga, dia datang ke tempat aksi dengan menumpang bus. Seperti kemarin, mereka datang dengan dua bus kota ke Jalan Medan Merdeka Barat.

Dan, di tengah orasi para pendukung di tengah jalan, Uwah dan tetangganya memilih berteduh. Perut mereka sudah terasa lapar, sementara belum ada tanda-tanda pembagian nasi kotak.

”Biasanya, sih, dikasih makan juga. Tetapi, ini cuma air saja yang dikasih,” katanya saat jarum jam sudah menunjukkan angka 11.00.

Sejak jalan dari rumah sekitar pukul 08.00, Uwah tidak sempat sarapan. Pagi-pagi benar, dia sudah mulai menjalankan pekerjaannya sebagai tukang cuci di rumah tetangga. Pekerjaan ini tidak diselesaikan seluruhnya kemarin pagi karena tiba-tiba diajak ikut demonstrasi di depan Mahkamah Konstitusi.

”Saya izin saja ke majikan. Dia juga sudah paham saya mau ikut (demonstrasi). Jadi diizinkan,” katanya.

Uwah segera bergegas bergabung dengan tetangga lain karena berharap bisa mendapatkan sedikit uang dari kegiatan ini. Amplop diberikan setelah demonstrasi usai. Isinya Rp 50.000 per orang. Uang itu dia pakai untuk mencukupi kebutuhan harian. Setelah demonstrasi usai, dia juga segera mempersiapkan kebutuhan untuk berjualan di sekitar rumahnya pada sore hari.

Oleh karena itu, untuk menghemat pengeluaran, siang itu dia terus menanyakan jatah nasi bungkus. ”Kalau tidak ada nasi bungkus, bisa dipesenin jajanan yang ada di tukang makanan sekitar sini, ya,” katanya disambut persetujuan dari tetangga yang juga tengah berteduh di sekitar pohon.

Dapat amplop berapa?

Pertanyaan itu tiba-tiba dilontarkan salah satu pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa kepada Kompas saat berunjuk rasa di depan Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu.

Pengunjuk rasa yang mengaku bernama Bopak itu tak terlihat malu saat menanyakan hal tersebut. ”Kalau saya dijanjikan Rp 200.000 per orang. Demo dari pagi sampai pukul satu siang,” kata pemuda yang datang dari Cikande, Banten, itu.

Dia tidak sendiri datang ke Gedung MK, ada belasan pemuda asal Cikande lain yang turut serta. Dengan bus, mereka berangkat dari Serang ke Gedung MK. ”Diajak demo, dikasih amplop, terus makan gratis, ya, ikut saja daripada nganggur di rumah,” ujar pemuda itu lagi.

Tak lama, rekan sebayanya yang duduk di samping Bopak bertanya heran kepada Kompas.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com