JAKARTA, KOMPAS.com - Meski pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menguji coba meteran parkir mulai September 2014 di Jalan H Agus Salim atau Jalan Sabang, Menteng, Jakarta Pusat, hingga kini meteran parkir itu belum dipasang. Meski sudah ada sosialisasi tentang hal itu, juru parkir di kawasan tersebut belum paham tentang cara kerja pengukur parkir tersebut.
Seorang juru parkir bernama Zaini mengatakan, ia dan para juru parkir di sana sudah mengetahui akan adanya penerapan meteran parkir tersebut setelah Badan Pengelola Perparkiran (BP Parkir) DKI Jakarta menyampaikan sosialisasi hal tersebut dua pekan lalu. Namun, sampai saat ini belum ada meteran parkir yang dipasang di jalan tersebut.
Sementara itu, juru parkir lain di Sabang, Nazaruddin (47), menyatakan, akan ada pertemuan lanjutan pada Senin (23/8/2014) besok untuk membahas meteran parkir tersebut. Para juru parkir telah diminta untuk menghadiri pertemuan mengenai hal itu.
Zaini maupun Nazaruddin setuju dengan penerapan parkir seperti itu. Meski demikian, kata Nazaruddin, para juru parkir perlu mengetahui cara kerja alat, mesin, atau perangkat lain dalam sistem tersebut.
Nazaruddin menyatakan, jumlah juru parkir di jalan tersebut mencapai 50 orang. Mereka bekerja dalam dua shift, yakni pagi hingga pukul 14.00 WIB dan shift kedua mulai pukul 14.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Menurut dia, meteran parkir itu dapat memengaruhi jam kerja yang sudah berjalan. Nantinya, dapat terjadi perubahan jam sesuai dengan instruksi dari pemerintah kepada juru parkir Sabang.
"Kita lihat besok. Belum tahu nanti seperti apa. Yang pasti besok kita ikut semua. Parkir di sini yang jaga nanti gantian saja," kata Nazaruddin di Jalan Sabang, Minggu (24/8/2014).
Selama ini, pembagian lahan parkir dipegang setiap juru parkir. Satu orang juru parkir, misalnya, bertanggung jawab terhadap area parkir pada 10 deret ruko di tempat itu. Meski mereka tidak mengetahui persis berapa meter lahan parkir yang menjadi tanggung jawabnya, Nazaruddin mengaku setiap juru parkir telah paham dengan wilayah penjagaan masing-masing.
Para juru parkir tersebut juga belum mendengar secara langsung tentang besaran gaji dalam sistem parkir baru itu sebagaimana pernah dinyatakan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sunardi Sinaga. Nazaruddin mengaku hanya mendapat kabar tentang adanya gaji untuk tukang parkir itu dari media televisi. Selama ini Nazaruddin dan kawan-kawannya bisa mendapatkan ratusan ribu rupiah dalam sehari saat menjaga area parkir tersebut.
"Wah, soal gaji itu tergantung nanti. Saya lihat kemarin di media, katanya Rp 4-5 juta ya? Ya, saya mah berapa saja yang penting halal," ucapnya sambil terkekeh-kekeh.
Rencana Pemprov DKI untuk menerapkan uji coba meteran parkir di Jalan H Agus Salim-Sabang itu dilatarbelakangi oleh tingginya volume parkir pinggir jalan (on-street) di kawasan tersebut. Uji coba akan dilakukan selama tiga bulan mulai bulan depan."Dalam pelaksanaan uji coba, biaya parkir yang akan dikenakan cukup besar kepada para pengguna parkir on-street. Nanti di pinggir jalan kita siapkan mesin elektronik, jadi tidak lagi bayar pakai cash," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sunardi Sinaga di Balaikota Jakarta, Jumat (22/8/2014).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.