Perbuatan para sopir itu membahayakan keselamatan masyarakat selaku penumpang juga pengendara lain.
Kepala Unit Pengelola Transjakarta Pargaulan Butarbutar meminta sopir angkot melintasi rute yang semestinya jika ingin mengetem depan Stasiun Kota. [Baca: "Pak Ogah", Biang Kerok Angkot Lawan Arah di Kota]
"Kami sesalkan kalau angkot masuk apalagi lawan arus. Risikonya kalau terjadi tabrakan sangat berbahaya. Seharusnya bersabarlah, kalau angkot mau mutar ke stasiun, dia masuk dari terminal," kata Pargaulan, kepada Kompas.com, Selasa (2/9/2014) malam. [Baca: Aksi Angkot Serobot Jalur Transjakarta di Pangeran Jayakarta Sudah Makan Korban]
Pargaulan mengaku akan berkoordinasi dengan kepolisian dan juga Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat. Dia berharap dua instansi itu dapat membantu mengatasi kesemrawutan di jalur Trnasjakarta.
Sebab, lanjut Pargaulan, petugas Transjakarta yang bertugas membantu sterilisasi jalur sangat terbatas. Dia menjelaskan, dari 400 petugas yang ada, dibagi untuk 12 koridor seluruh DKI. Sebagian juga ada yang ditarik untuk fokus penerapan tiket elektronik pada koridor I.
Selain itu, kata dia, anak buahnya tidak memiliki kewenangan untuk menindak seperti aparat polisi atau Dishub. "Petugas kami hanya bisa mengarahkan tapi tidak bisa menindak. Petugas kami itu membantu melancarkan busway, menjaga portal di jam sibuk. Karena memang highway-nya itu selalu terhambat," ujar Pargaulan.
Aksi penyerobotan jalur Transjakarta dan berkendara melawan arah para sopir angkot ini terjadi di Jalan Mangga Dua Raya, arah Stasiun Kota. Tak hanya sekali, beberapa kali angkutan seperti angkot 39 jurusan Kota-Mangga Dua-Pademangan dan angkot M15a jurusan Tanjung Priok-Kota, melawan arah.
Tujuannya tak lain untuk mangkal di depan Stasiun Kota dengan cara cepat. Hal ini tak lain untuk menghindari kemacetan di traffic light depan Stasiun Kota, arah Asemka atau Jembatan Lima.
Karena, untuk mangkal depan Stasiun Kota, para sopir ini enggan mengambil risiko memutar jauh, yakni Terminal Kota Inten atau menyerobot lagi di putaran belakang halte Transjakarta Kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.