Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maaf, Jakarta Bukan Kota untuk Pejalan Kaki

Kompas.com - 15/09/2014, 15:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Apakah Anda merasa nyaman berjalan kaki di Jakarta? Coba tanyakan hal yang sama kepada hampir semua pejalan kaki yang Anda temui di Ibu Kota. Inti jawabannya pasti senada: jalan di Jakarta bukanlah tempat yang ramah bagi pejalan kaki.

Salah satu biang ketidaknyamanan adalah tidak optimalnya fasilitas penyeberangan, seperti zebra cross.

Di sepanjang Jalan Otto Iskandardinata (dari fly over Cawang hingga Kampung Melayu), lima zebra cross tak terawat dengan tingkat kerusakan 70-90 persen. Keberadaan zebra cross itu hampir tidak terlihat karena warna cat putihnya memudar. Di ujung kiri dan kanan zebra cross, hanya terlihat sejumlah garis putih. Kondisi serupa juga dapat dijumpai di Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat, dan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Cat yang pudar itu mengakibatkan zebra cross kerap kali luput dari pandangan pejalan kaki.

Di Terminal Kampung Melayu, Sabtu (13/9/2014), Tris Sutarjo (72) dan Kristiana (57), warga Rawamangun, Jakarta Timur, melangkah pelan sambil bergandengan. Mereka menyeberangi jalan raya yang ramai.

Meskipun di sejumlah tempat ada zebra cross yang cukup terawat, masih banyak pengendara yang tidak tertib mematuhi rambu lalu lintas. Seharusnya, pengendara mendahulukan pejalan kaki yang menyeberang lewat zebra cross.

Pada Rabu siang yang terik, Vega (24) berdiri di depan zebra cross yang warnanya pudar, nyaris tak terlihat, di pertigaan Jalan Ampera Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Lampu pengatur lalu lintas warna merah menyala, tetapi kendaraan tidak berhenti melintas. Setelah beberapa detik menahan langkah, Vega akhirnya menyeberang.

Beberapa kali, Vega mengangkat tangan agar mobil dan motor berhenti. Beberapa pengemudi sepeda motor mengabaikan tanda yang dia berikan dan terus melaju. Pegawai swasta itu sontak kembali mundur ke pinggir jalan. Akhirnya, setelah nyaris satu menit, sebuah mobil berhenti, mempersilakan Vega menyeberang.

Fasilitas penyeberangan seperti zebra cross merupakan hak sekaligus kewajiban para pejalan kaki. Konsensus itu tercantum dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Secara tegas diatur, pejalan kaki berhak atas ketersediaan fasilitas pendukung berupa trotoar, tempat penyeberangan, dan fasilitas lain.

Sementara itu, Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum menyebutkan, setiap orang yang akan menyeberang jalan wajib menggunakan sarana jembatan penyeberangan atau rambu penyeberangan yang telah disediakan.

Menurut Ketua Koalisi Pejalan Kaki Ahmad Safrudin, hak dan kewajiban itu tidak dapat berjalan lancar tanpa sinergi kepedulian dan kedisiplinan pemerintah, pejalan kaki, dan pengguna kendaraan.

Dari segi pembangunan fasilitas penyeberangan, ujar Ahmad, seharusnya di setiap 500 meter jalan dalam kota terdapat zebra cross. Sementara itu, jalan by pass dan tol dapat dilengkapi dengan jembatan penyeberangan karena arus lalu lintas yang lebih intens.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta M Akbar mengatakan, saat ini pun pihaknya terus berupaya memperbaiki dan menambah zebra cross di seluruh wilayah Jakarta. Secara teratur, zebra cross yang memudar akan dicat ulang.

”Kami juga akan fokus pada peningkatan sosialisasi dan penyuluhan kepada pengendara bermotor. Perlu dipahami bahwa zebra cross itu area khusus menyeberang bagi pejalan kaki,” kata Akbar. (A06/A14/*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Megapolitan
Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Megapolitan
Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Megapolitan
Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Megapolitan
Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Megapolitan
Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Megapolitan
Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Megapolitan
Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com