"Kalau Jokowi (Gubernur DKI sekaligus presiden terpilih Joko Widodo) suruh saya mundur dari DKI, misalnya bilang 'Lu enggak akan jadi gubernur atau wagub kalau enggak ikut gue, makanya gue suruh mundur, lu harus mundur'. Nah itu lebih make sense (masuk akal). Kalau Gerindra (yang minta) mah jauh banget," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (15/9/2014).
Basuki tak menyangkal, Gerindra memiliki peran menjadikan Basuki menjadi Wagub DKI pada Pemilu Gubernur DKI 2012. Hanya, menurut Basuki, dia ketularan untung karena dipasangkan dengan Jokowi, yang saat itu sedang populer-populernya di mata warga Jakarta.
Menurut Basuki, yang mencalonkannya menjadi Wakil Gubernur DKI tak hanya Partai Gerindra, tetapi juga ada peran dari PDI-P. "Yang bisa jadikan saya wagub siapa? Jokowi dong. Saya ini cuma numpang. Kalau saya maju dalam pilkada sendirian, enggak akan laku. Sekarang pertanyaannya, Jokowi menyuruh saya mundur enggak?" kata Basuki.
Justru, kata Basuki, Jokowi memintanya menyelesaikan seluruh pekerjaan rumah yang akan ditinggalkan oleh presiden terpilih tersebut. Pada sisa tiga tahun pemerintahannya ini, Basuki berjanji merealisasikan program unggulan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Pak Jokowi berjanji membangun Jakarta, sekarang dia ke seberang (Istana Negara-Medan Merdeka Utara) supaya urusan Jakarta dengan pemerintah pusat lebih cepat diselesaikan," ujar Basuki. Dengan terpilihnya Jokowi menjadi presiden, Basuki akan menjadi gubernur DKI sebagaimana amanat UU Pemerintahan Daerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.