Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Aura, Solekha, Srikandi, dan Agustin, Kuda Penarik Kereta untuk Jokowi-JK

Kompas.com - 20/10/2014, 06:30 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

Srikandi memiliki bobot badan sekitar 4 kuintal atau setara dengan 400 kilogram. Sedangkan tiga kuda lainnya, lanjut dia, memiliki bobot 3,5 kuintal atau 350 kilogram.

Masa kehamilan kuda ternyata tak memengaruhi ruang gerak kuda. Maka dari itu, kedua pemilik mengikutsertakan Srikandi dalam pawai rakyat tersebut.

Kondisi hamil seperti Srikandi, lanjut dia, memang harus banyak gerak agar proses melahirkan lancar. Kuda pun tidak boleh kecapekan yang berlebih. Sebab, kuda dapt mengalami keguguran atau dapat juga lahir di waktu prediksi.

"Kalau di kirab (pawai) tidak kencang kuda, kan bukan tugas kayak kuda pacu. Ini sekalian biar sehat," ungkap dia.

Istilah Kuda Keraton

Isilah kuda keraton pun menjadi akrab untuk kuda-kuda tersebut. Menurut Sunardi, kuda-kuda itu hanya kuda biasa yang lebih sering diminta keraton untuk menarik kereta keraton.

"Yang keraton ya kerabatnya kalau kuda tetap milik per orangan. Keraton Solo hanya memiliki kereta yang butuh ditarik kuda (namun diminta) dari luar," kata dia.

Mereka mengaku memiliki usaha kuda di rumah masing-masing.

Untuk terlibat dalam pawai Syukuran Rakyat, mereka dihubungi salah seorang tangan kanan Jokowi yang ahli kuda untuk menyediakan kuda terbaik.

Kepercayaan ini timbul karena orang tersebut merupakan rekan dari orangtua Sunardi dan Mujiono.

Kepercayaan ini karena jam terbang Sunardi dan Mujiono. Mereka pernah diminta untuk menarik kereta presiden, gubernur, wali kota, bupati, hingga perayaan hari jadi atau acara lain di Indonesia.

Riau, Lampung, Bengkulu, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi sebagian lokasi kuda mereka menarik perhatian masyarakat. Namun, mereka menyatakan satu-satunya yang belum pernah memakai jasa kudanya adalah Bandung.

"Bahkan kuda kami sudah pernah naik pesawat hercules," kata dia.

Setelah Syukuran Rakyat, kuda itu akan dibawa ke Ponorogo untuk memperingati hari jadi kota Ponorogo pada 24 Oktober 2014 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com