Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah Penanganan Banjir Disiapkan di Kawasan Hulu

Kompas.com - 29/10/2014, 17:45 WIB
BOGOR, KOMPAS.com — Hujan deras mengguyur Bogor, Selasa (28/10/2014), menandakan musim hujan segera tiba. Sejumlah langkah disiapkan untuk mengantisipasi dahsyatnya aliran air dari hulu ke hilir.

Wakil Bupati Bogor Nurhayanti, Selasa, mengatakan, kerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk penanganan banjir masih berlangsung dan akan dipertahankan. Langkah itu mencakup pembenahan di kawasan hulu.

DKI Jakarta pada 2013 memberikan bantuan dana Rp 8 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Bogor untuk program pencegahan banjir di hulu Ciliwung di Puncak yang meliputi Cisarua, Ciawi, dan Megamendung.

Dana itu dipakai untuk pendataan serta pembongkaran bangunan ilegal, penanaman, dan rehabilitasi lahan setelah pembongkaran, pembuatan sumur biopori, dan danau atau sumur retensi.

Yang sudah dijalankan, pembongkaran 211 bangunan ilegal di Puncak. Kepala Satpol PP Kabupaten Bogor Tubagus Luthfi Syam mengatakan, dana untuk pembongkaran Rp 2 miliar, sudah dipakai, tetapi masih sisa Rp 450 juta.

Tahun ini, petugas sudah menyegel 300 bangunan milik 97 orang dan siap membongkar. Masalahnya, sisa dana tidak cukup untuk membongkar semua bangunan, sedangkan bantuan dana dari Jakarta belum turun akibat program lainnya belum diselesaikan.

Ia menambahkan, program lainnya berupa pembersihan dan penanaman lahan setelah pembongkaran, pembuatan 10.000 sumur biopori, dan 10.000 sumur retensi belum diselesaikan. Jika program sudah selesai, kemudian akan dicek oleh Jakarta untuk pencairan dana bantuan lagi di tahun depan.

Selain itu, proyek besar pembangunan waduk di Megamendung untuk mengalirkan sebagian aliran Ciliwung juga belum terlaksana. Sayangnya, menurut Nurhayanti, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat belum menyelesaikan desain rencana proyek.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan akan memanfaatkan bantuan dana dari Jakarta untuk program pencegahan banjir Ibu Kota. Misalnya, membangun lebih dari 10.000 sumur biopori, lebih dari 10.000 sumur retensi, dan penanganan situ-situ yang rusak. (BRO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com