Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/10/2014, 08:29 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Asrorun Ni'am Sholeh kembali menerima pengaduan seorang anak (6) menjadi korban kekerasan seksual di kantornya, Rabu (29/10/2014).

Asrorun mengatakan, ibu korban melaporkan bahwa anaknya mendapat kekerasan seksual dari suami pembantu rumah tangganya.

"KPAI baru menerima laporan tadi dari ibu korban. Pelaku (Ah) adalah suami dari pembantu ibu korban, profesi tukang kebun," kata Asrorun dalam keterangannya kepada Kompas.com.

Asrorun menuturkan, berdasarkan pengaduan, sang ibu yang merupakan orangtua tunggal yang menggunakan jasa pembantu rumah tangga (PRT) di kediamannya. Pada 10 Desember 2013, ibu korban mempekerjakan PRT itu.

Sejak mempekerjakan PRT hingga 16 Agustus 2014, korban diduga mengalami kekerasan seksual beberapa kali dari suami PRT itu.

Kejadian itu, kata dia, baru terbongkar pada 4 Oktober 2014. "Akhirnya dengan menangis anaknya cerita kalau beberapa kali dicabuli Ah. Terakhir tanggal 9 Agustus 2014 di rumah pelaku," kata dia.

Asrorun menyatakan, sebelum kasus ini mencuat, ibu korban diberi saran oleh tetangganya untuk mengganti PRT. Sebab, tambah dia, tetangga itu pernah melihat korban dibentak, disabet, dan diancam.

Pada 4 Oktober 2014 malam, korban dilarikan ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk melakukan visum. Hasilnya, lanjut dia, selaput vagina korban sobek.

Keesokan harinya, 5 Oktober 2014, ibu korban melapor ke Polres Metro Jakarta Selatan. Pada 6 Oktober 2014, kasus ini masuk dalam BAP unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Metro Jakarta Selatan.

"Tanggal 21 Oktober 2014 pelaku ditahan. Pada 29 Oktober 2014 pukul 14.00-15.00 melapor ke KPAI. KPAI akan tindak lanjuti segera," ujar Asrorun.

KPAI, kata dia, akan memulihkan kondisi anak baik dalam aspek medis maupun psikisnya. Hingga kini diketahui, korban masih mengeluarkan cairan di bagian alat vitalnya.

KPAI lantas membuat langsung rujukan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk penanganan medisnya.

"Surat sudah dikirim sore ini ke Dir RSCM. Untuk penanganan psikologis, secepatnya KPAI akan lakukan assasment psikologis, dan selanjutnya dirujuk untuk konseling pemulihan trauma dan aspek psikisnya," tutur Asrorun.

KPAI bersama Polres Metro Jakarta Selatan akan menangani kasus tersebut. KPAI juga akan mmberikan pendampingan kasus hukum karena korban merupakan anak di bawah umur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com