Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arsono, Tukang Kue "Gila" yang Membersihkan Lautan Sampah di Muara Sunda Kelapa

Kompas.com - 24/11/2014, 10:58 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

Kesadaran

Pada tahun 2011, tiba-tiba ada kesadaran yang menyeruak di hatinya. Saat itu, ia ditunjuk oleh Kelurahan Penjaringan untuk menjadi kader lingkungan. Ia mengikuti penyuluhan tentang perilaku hidup sehat dan bersih. Seusai ikut penyuluhan itu, ia mendadak mendambakan lingkungan tempat tinggal yang bersih dan sehat.

Pada kesempatan lain pada tahun itu, ia juga tiba-tiba tersentuh ketika mengikuti sebuah pengajian.

"Saya ada dengar kata-kata dalam pengajian, begini, 'Telah terjadi kerusakan di daratan dan di lautan akibat ulah tangan manusia'. Dari situ, saya berpikir, ini harus ada perubahan, bagaimanapun caranya," kata Arsono.

Daripada mengutuk kegelapan, Arsono memilih menyalakan lilin. Hal paling mencolok yang ia lihat adalah soal tumpukan sampah yang menutupi air sungai. Niatnya hanya satu. Ia ingin sungai yang terletak sekitar 30 meter dari rumahnya bersih dari tumpukan sampah. Tumpukan sampah di sungai itu harus diangkut.

Bagaimana caranya? Muskil mengharapkan pemerintah setempat turun tangan. Daripada menunggu pemerintah memberi perhatian, ia memilih turun sendiri. Ia menyewa sampan nelayan seharga Rp 30.000.

Ada beberapa anak muda yang bersedia menemaninya turun pertama ke sungai. Sebagai imbalan, ia membelikan gorengan kepada anak-anak muda itu. Semua dari koceknya sendiri. Sehari-hari, Arsono dan istrinya berjualan kue jajanan pasar. Ia menitipkan kue-kuenya di sejumlah warung.

Namun, menyewa sampan itu hanya terjadi sekali. Berikutnya, tak ada nelayan yang mau menyewakan sampannya.

"Tukang sampannya merasa rugi karena perahunya bau. Kita kan ambil sampah rumah tangga yang kadang-kadang ada popok, ada macam-macam, baulah," kata Arsono.

Tak ada sampan bukan berarti niatnya berhenti. Ia turun langsung ke sungai yang kotor, berbasah-basah mengarungi lautan sampah.

KOMPAS.COM/ANDRI DONNAL PUTRA Beberapa personel Komunitas Pemuda Peduli Lingkungan atau Kompling membersihkan area Pelabuhan Sunda Kelapa dari sampah, Minggu (16/11/2014). Sampan biru yang mereka gunakan ditemukan tanpa sengaja oleh Arsono di Pelabuhan Sunda Kelapa.

Keajaiban

Ketika tak ada nelayan yang mau menyewakan perahunya, keajaiban datang. Di Pelabuhan Sunda Kelapa, ia menemukan sebuah sampan fiber berwarna biru sepanjang dua meter teronggok. Di buritannya tertulis "Pemerintah Provinsi DKI Jakarta".

Nelayan di sana tidak tahu sampan itu milik siapa. Pihak kelurahan juga tidak mengakui sampan itu milik mereka. Ada yang mengatakan, sampan teronggok itu berasal dari Kepulauan Seribu.

Jadilah sampan yang "datang tiba-tiba" itu ia gunakan sebagai "kendaraan operasional" untuk membersihkan sampah.

"Akhirnya, saya bisa dapat sampan sendiri. Ukurannya dua meteran. Saya dapat sampan itu dari Kepulauan Seribu, nyasar kayaknya. Enggak ada yang pakai. Jadi, saya saja yang pakai," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com