Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sekarang Ini Ahok Itu Jadi Bos, Bukan Pemimpin"

Kompas.com - 11/12/2014, 16:06 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Advokasi dan Investigasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi mengkritik Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama yang ia anggap sering bersikap seperti seorang bos ketimbang pemimpin.

Hal itu mengacu pada kebiasaan Ahok yang dinilainya terlalu sering menyalahkan bawahannya. Uchok menganggap, sikap Ahok itulah yang menyebabkan penyerapan anggaran di DKI Jakarta pada tahun ini rendah.

Menurut dia, banyak kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang saat ini tidak berani mengambil kebijakan karena takut dipersalahkan.

"Sekarang ini Ahok itu jadi bos, bukan pemimpin. Dia dikit-dikit nyalahin anak buah. Bagaimana anak buah mau kerja. Pemimpin itu kan seharusnya mengayomi anak buah," kata Uchok saat dihubungi, Kamis (11/12/2014).

Uchok kemudian menyoroti kebiasaan Ahok yang suka menyudutkan anak buahnya di depan publik. Menurut Uchok, tidak seharusnya Ahok bersikap demikian karena hal tersebut bisa berdampak terhadap keengganan para anak buahnya untuk menjalankan instruksi. [Baca: Ahok: Pak Sekda Dulu Paling Sering "Black Campaign" Jokowi-Ahok]

"Kalau anak buahnya salah kan bisa diomongin berdua, jangan diumbar-umbar. Orang kan jadi malu. Makanya anak buahnya tidak mau menjalankan instruksi Ahok," ucap Uchok.

Hari ini, Ahok mengaku stres terkait kinerja para anak buahnya. Dia mengaku kesal terhadap beberapa pejabat DKI. Semenjak ia memerintah Ibu Kota, banyak kebijakannya yang tidak dijalankan oleh jajaran di bawahnya. [Baca: Ahok Ternyata Bisa Stres Juga]

"Saya ini orangnya tidak sabaran, kalau punya pekerjaan harus langsung diselesaikan. Kalau tidak, saya langsung stres," kata Ahok dalam acara Talkshow Strategi Tata Kelola Anggaran. Ahok melanjutkan, tak sedikit pejabat DKI yang masih membangkang jika ia memberi instruksi. Salah satu pejabat yang disebutnya membangkang adalah Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI I Made Karmayoga. [Baca: Ahok: PNS Sakit Hati Silakan Bergabung Demo dengan GMJ dan FPI]

Menurut Ahok, ia pernah menginstruksikan Made untuk melelang posisi pegawai Badan ULP DKI. Namun, Made bersikeras menginginkan pegawai Badan ULP DKI berasal dari pegawai pengadaan barang di tiap-tiap SKPD.

"Dia tidak mau, dia minta tiap SKPD kirim dua pegawainya untuk bekerja di ULP. Ini namanya teknik pembangkangan, sopan dan mengulur-ulur waktu," ucap mantan Bupati Belitung Timur itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com