Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aplikasi Qlue Eror, Ahok Dikritik Warga

Kompas.com - 15/12/2014, 16:06 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta baru saja meluncurkan Qlue, aplikasi yang memungkinkan warga melaporkan keluhannya kepada aparat pemerintah. Aplikasi ini terintegrasi dengan smartcity.jakarta.go.id dan bisa diunduh di Android Play Store. Rencananya, aplikasi ini terintegrasi dengan aplikasi Crop yang diunduh aparat pemerintah. Sayangnya, banyak warga yang kecewa dengan aplikasi ini.


Salah satunya adalah Luqman Rimadi (26), seorang karyawan swasta di kawasan Senayan, Jakarta Selatan. Luqman mengaku berhasil meng-install aplikasi ini. Hanya, ia gagal melakukan registrasi.

"Pas install dan memasukkan nama dan umur, Qlue-nya 'bilang', 'name has been used', kan berarti saya sudah terdaftar. Tapi, pas saya coba login, 'dibilangnya' 'your account is not active', sudah berkali-kali saya coba sampai kapok," kata Luqman, kepada Kompas.com, Senin (15/12/2014).

Padahal, lanjut dia, saat peluncuran aplikasi ini, ia ingin melaporkan banyak permasalahan di kawasannya. Warga Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, itu mengimbau Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama tidak terburu-buru meluncurkan sebuah aplikasi jika sistemnya tidak siap.

"Sekarang gimana mau ngadu? Harusnya dipersiapkan lebih matang dulu sebelum diluncurkan. Kalau bahasa anak sekarang, Ahok jangan PHP (pemberi harapan palsu) warga-lah. Warga sudah berharap bisa beri masukan langsung ke Gubernur, eh malah kecewa," kata Luqman.

Tak hanya Luqman, Abdul Rozak (28) juga gagal melakukan registrasi. Warga Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, itu mengaku ingin mengadukan banyaknya "cabe-cabean" yang kerap mangkal di dekat kantor Kelurahan Kebon Baru. Menurut dia, "cabe-cabean" itu sudah meresahkan warga lantaran kerap membuat jalanan macet setiap malam.

"Saya selama ini sulit mengadu. Tapi, ternyata aplikasinya juga belum siap. Mungkin besok-besok saya coba lagi registrasi, tadi gagal 'dibilangnya' 'javascript error' terus," kata Rozak.

Kekecewaan juga diungkapkan oleh Bintang (28). Ia berharap lurah dan camat lebih tanggap atas pengaduan warga melalui teknologi canggih ini.

"Gimana mau melaporkan kalau tidak bisa registrasi. Nanti kalau sudah berhasil dan kami laporan ke lurah camat, ada tindakan enggak ke depannya? Karena kemarin-kemarin laporan warga secara manual saja sering enggak dikerjain, gimana sekarang. Lurah dan camat apa semuanya melek gadget?" kata warga Pasar Rebo, Jakarta Timur, itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com