Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Kemacetan Jakarta, "Carpooling" Dinilai Jadi Solusi

Kompas.com - 18/12/2014, 15:49 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Berbagai macam upaya dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurai kemacetan di Ibu Kota, seperti melakukan pembatasan sepeda motor di Jalan MH Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat yang baru dilaksanakan kemarin.

Melihat masalah itu, Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) memiliki wacana untuk menyosialisasikan ide angkutan mobil bersama atau yang biasa disebut carpooling. Ide mengenai itu dijabarkan dalam diskusi bertema "Angkutan Mobil Bersama atau Carpooling di Jakarta" yang diselenggarakan di Polda Metro Jaya, Kamis (18/12/2014).

"Sebenarnya ini adalah sesuatu yang dibutuhkan masyarakat untuk melengkapi angkutan bertrayek dan berjadwal," ujar anggota DTKJ, Leksmono Suryo Putranto. Carpooling sendiri adalah mobil pribadi yang digunakan oleh banyak orang menuju satu lokasi yang sama atau searah.

Biasanya, konsep carpooling ini digunakan oleh bus-bus karyawan yang menunggu di tempat tertentu untuk menuju perusahaan bersama-sama. Ada juga komunitas carpooling yang berkembang di media sosial bernama Nebengers.

Namun, Leksmono mengatakan, masalah timbul karena mobil carpooling berpelat hitam. Hal ini menunjukkan bahwa carpooling bukanlah angkutan umum. Masalah legalitas pun muncul. Leksmono mengatakan, carpooling ini sarat akan bisnis.

Orang yang menyediakan mobilnya untuk jasa carpooling bisa saja memberi tarif tertentu kepada penumpang mobil sehingga mobil pelat hitam itu tak ada bedanya dengan mobil pelat kuning.

Berdasarkan hal itu, dia menyarankan kepada pemerintah untuk memfasilitasi urusan legalitas carpooling sehingga bisa memberi jaminan keamanan sendiri bagi penumpang. Komunitas Nebengers selama ini menggunakan sarana media sosial Twitter sebagai media komunikasinya.

Leksmono mencontohkan, pemerintah bisa membuat aplikasi khusus untuk peminat carpooling ini sebagai bentuk dukungan. Dia mengaku mencoba mengomunikasikan ide ini dengan Polda Metro Jaya sebagai instansi penegak hukum.

Namun, dia belum tahu bagaimana kelangsungan wacana ini ke depannya. Dia berniat untuk terus membicarakan konsep ini lebih lanjut. "Yang penting ada pembicaraan lebih lanjut," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com