Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Minta Dinas Perumahan Tagih Pengembang Bangun 25 Ribu Unit Rusun

Kompas.com - 05/01/2015, 17:22 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengistruksikan Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Ika Lestari Aji untuk dapat membangun 50.000 unit rusun di tahun 2015. Adapun 25.000 unit rusun di antaranya merupakan tanggung jawab pengembang, dan Dinas Perumahan harus tegas menagih kewajiban pengembang.

"Tahun 2015, kami targetkan membangun 50.000 unit rusun dan lahannya sudah tersedia. Kewajiban swasta membangun ada sekitar 25.000 unit, itu yang mau kami tagih," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (5/1/2015).

Selain menagih kewajiban pengembang untuk membangun rusun, ia menginstruksikan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI untuk segera mengurus administrasi penghuni rusun. Seperti KTP DKI, ATM Bank DKI untuk auto debet pembayaran sewa rusun, serta pengenaan biaya parkir mobil dan motor di halaman rusun.

Selama ini, hal-hal tersebut tidak pernah tuntas dikerjakan oleh Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Yonathan Pasodung.

"Yonathan itu enggak beres urus rusun, makanya dicopot dari jabatannya. Saya minta semua penghuni rusun punya KTP DKI, harus menggunakan kartu ATM Bank DKI dan parkir dikenakan charge, ternyata tidak bisa dilakukan di semua rusun, masih ada pembiaran-pembiaran. Makanya saya stafkan saja, saya maunya cepat," ucap pria yang biasa disapa Ahok itu.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah mengatakan pemenuhan target 50.000 unit rusun untuk mewujudkan visi Jakarta menjadi kota modern yang tertata rapi. Warga yang mendirikan bangunan liar di ruang hijau, harus ditertibkan dan direlokasi ke rusun. ‎

Tahun ini, klaim Saefullah, sudah ada sebanyak 40.000 unit rusun yang dibangun. "Tahun 2015, kami targetkan beberapa ribu unit rusun untuk dibangun. Kami cicil sampai perhitungan 50.000 unit rusun dibangun dan Jakarta tertata rapi," kata Saefullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com