Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Ingin Bajaj Listrik Dioperasikan di Jakarta

Kompas.com - 07/01/2015, 07:04 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku tertarik dengan keberadaan bajaj listrik buatan PT Arrtu Mega Energie. Pada Selasa (6/1/2015) kemarin, bajaj listrik itu dipamerkan di Balai Kota DKI Jakarta. 

Menurut dia, bajaj tersebut bisa dioperasikan di Jakarta untuk menggantikan bajaj bermesin 2 tak (bajaj oranye) yang dinilai sudah tidak laik operasi.

"Saya lihat tadi bagus itu. Bahan bakarnya listrik ya? Pasti tidak bikin polusi," ujar dia, di sela-sela meninjau pelayanan bus transjakarta.

Djarot tak mempermasalahkan mesin bajaj yang diimpor dari Tiongkok. Sebab, kata dia, bajaj merupakan angkutan jarak pendek yang tidak memerlukan kecepatan.

"Kan jalannya cuma di kompleks, permukiman. Bawa 20 atau 30 (kilometer per jam) sudah cukup," katanya.

Namun, ia mengaku belum tahu apakah Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan memberikan izin operasi terhadap bajaj tersebut.

"Kalau saya yang beri izin, sudah pasti saya kasih," ujar Djarot.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Arrtu Mega Energie Christoforus Richard mengatakan, saat ini jumlah bajaj yang telah diproduksi mencapai sekitar 500 unit. Setiap bajaj mampu mengangkut penumpang maksimal hingga enam orang. Jika ditambah supir, kapasitas keseluruhan dari bajaj tersebut adalah tujuh orang.

Christoforus mengklaim bajaj listrik lebih unggul ketimbang bajaj berbahan bakar gas (BBG) dalam hal pengeluaran biaya operasional. Dengan penggunaan daya listrik, menurut dia, tak perlu ada uang untuk bahan bakar yang harus dikeluarkan.

"Bajaj ini lebih unggul dari BBG. Kalau ini setiap hari dia cuma perlu nge-charge dalam lima jam, sambil dia tidur. Setelah penuh, bisa jalan lima jam 120-150 km," katanya.

Christoforus menjelaskan, apabila izin diberikan, pihaknya akan menawarkan kerja sama langsung dengan para sopir bajaj. "Tidak perlu ada bos bajaj. Sekarang itu ada yang satu orang punya 50 bajaj, kami tidak mau seperti itu. Kami maunya yang punya langsung tukang bajajnya satu orang satu," paparnya.

Ia juga menjanjikan akan memberikan kemudahan suku cadang bagi para sopir, meliputi ban dan baterai. Menurut Christoforus, skema tersebut bisa meningkatkan taraf hidup para sopir bajaj.

"Tukang bajaj cuma bawa, kalau rusak dari baterai, ban semua kami yang tanggung. Tiap hari mereka cuma perlu setor Rp 75 ribu. Nanti dalam dua tahun akan jadi punya dia," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com