Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayasari Bakti: APTB, Bus Kota yang Pindah ke Jalur Busway

Kompas.com - 09/01/2015, 21:12 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Mayasari Bakti Arifin Azhari menjelaskan awal mula berdirinya layanan bus angkutan perbatasan terintegrasi busway (APTB). Menurut dia, APTB, yang dibentuk pada awal 2012, bertujuan memperkuat layanan bus transjakarta dan mengakomodir penumpang dari kawasan penyangga.

Arifin memaparkan, rute-rute yang dipilih sebagai rute APTB sebenarnya bukan merupakan rute baru. Sebab, rute tersebut telah dilalui oleh bus kota reguler. Jadi, kata dia, layanan APTB merupakan layanan bus kota reguler pindah ke jalur transjakarta.

"Semua rute-rute APTB yang dilayani Mayasari adalah rute bus kota. Jadi, begitu kami ikut terlibat dalam layanan APTB, bus-bus kota kami di jalur itu langsung kami pindahkan," kata Arifin, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (9/1/2015).

Sebagai informasi, Mayasari Bakti merupakan salah satu perusahaan bus yang menjadi operator APTB. Rute yang dilayani adalah Tanah Abang-Bekasi, Grogol-Cibinong, Blok M-Cileungsi, Pulogadung-Tangerang, dan Kalideres-Cikarang. Khusus untuk Tanah Abang-Bekasi dan Grogol-Cibinong, kata Arifin, adalah rute yang telah beroperasi puluhan tahun, jauh sebelum adanya layanan bus transjakarta.

"Rute Grogol-Cibinong sudah beroperasi selama 30 tahun. Kalau rute Tanah Abang-Bekasi adalah rute pertama yang dilayani Mayasari waktu berdiri 50 tahun yang lalu. Jadi itu rute lama. Kalau dulu bus kota biasa, sekarang APTB yang lewat busway," imbuhnya.

Arifin mengklaim, selama hampir sekitar tiga tahun beroperasinya, layanan APTB telah banyak membantu masyarakat di kawasan penyangga yang sebelumnya naik kendaraan pribadi berpindah ke angkutan umum.

Atas dasar itulah, ia berharap layanan tersebut tidak serta-merta diberhentikan. Ia ingin agar Pemprov DKI bisa memberikan solusi terbaik untuk semua, tidak hanya bagi pemerintah, tetapi juga warga dan operator bus.

"Saya percaya Pemprov DKI bisa memberikan solusi terbaik untuk semua, bagi warga, operator juga. Apalagi kan Mayasari sudah berdiri selama 50 tahun," tukasnya.

Seperti yang diberitakan, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menginstruksikan Dinas Perhubungan DKI untuk tegas memberhentikan operasional APTB. Hal itu dilatarbelakangi perilaku bus APTB yang sering mengetem sembarangan serta menaik dan turunkan penumpang di sembarang tempat, sehingga mengganggu layanan bus transjakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com