Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Masuk Taman Margasatwa Ragunan Akan Dinaikkan

Kompas.com - 12/01/2015, 11:18 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola Taman Margasatwa Ragunan (TMR) tengah mengupayakan kenaikan tarif tiket masuk bagi pengunjung. Sebab tarif yang ada saat ini, yaitu sebesar Rp 4.500 untuk orang dewasa, dan Rp 3.500 untuk anak-anak, belum cukup untuk menutup biaya operasional.

Kepala Pengelola TMR Marsitiwy Gumay mengatakan, tarif yang diterapkan saat ini membuat TMR tercatat menjadi kebun binatang dengan tarif masuk paling murah se-Indonesia. Hal itu menyebabkan TMR sering diprotes pengelola kebun binatang lainya karena dianggap merusak penetapan tarif tiket secara nasional.

"Saat ini kita tercatat masuk sebagai kebun binatang paling murah di Indonesia. Padahal, jika mengacu pada luas lahan yang kita punya, Ragunan itu kebun binatang paling luas sedunia setelah Kebun Binatang Toronto di Kanada," kata Marsitiwy melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Senin (12/1/2015).

Marsitiwy menjelaskan, saat ini TMR masih menggantungkan alokasi subsidi tahunan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pemrov DKI, kata dia, secara rutin mensubsidi TMR sebesar Rp 70 miliar tiap tahunya untuk menunjang operasional TMR.

Nilai subsidi sendiri jauh lebih besar ketimbang penerimaan dari penjualan tiket. Menurut Marsitiwy, selama 2015 TMR mencatatkan penerimaan Rp 27 miliar dari pendapatan tiket. Pendapatan dari tiket menyumbang 70 persen pemasukan di luar subsisdi.

"Dari tiket 70 persen, sisanya dari penerimaan lain-lain seperti restribusi pedagang, parkir, dan sebagainya," ucap dia.

Marsitiwy menjelaskan, apabila nantinya tarif masuk telah dinaikan, pihaknya menargetkan pemberlakukan tiket masuk elektronik atau e-ticket di semua pintu masuk yang ditargetkan bisa direalisasikan pada Maret tahun ini.

Pemberlakukan tiket elektronik, kata dia, secara otomatis akan menghapus sistem karcis kertas sekaligus mengurangi antrian saat pengunjung membludak saat hari libur.

"Seperti halnya dengan pintu masuk halte transjakarta, nantinya pengunjung akan masuk melalui pintu putar di gerbang masuk kebun binatang," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com