"Abis hujan biasanya ada PHL (pekerja harian lepas) kita yang melingkar (berkeliling). Namanya regu comot," ujar Sejretaris Kelurahan Gondangdia, Parsiyo, ketika dihubungi, Kamis (22/1/2015).
Selama musim hujan ini, kata Parsiyo, hampir setiap hari Kelurahan Gondangdia mengerahkan regu comot ke jalan-jalan. Regu ini bertugas untuk mengambil benda apa pun, seperti pohon tumbang, yang tergeletak di jalan setelah hujan.
Pelepah dan benda-benda yang tidak semestinya ada di pinggir jalan juga akan dicomot oleh regu ini. Kemarin, PHL Kelurahan Gondangdia menemukan satu pohon tumbang di Jalan Sumbawa. Hari ini, mereka pun akan berkeliling lagi.
Untuk banjir dan genangan, jika PHL Kelurahan Gondangdia menemukan genangan di wilayahnya, mereka akan memotret dan melaporkan pada dinas terkait. Regu comot itu menggunakan kendaraan jenis motor tossa. Sebuah motor dengan bak terbuka di belakangnya.
Sekilas, tugas dari regu comot ini terkesan biasa saja. Hanya mengangkut pohon tumbang dan juga mengecat ulang trotoar di jalan. Namun, tugas tersebut termasuk penting. Aktifitas warga tidak boleh terganggu dengan adanya pohon tumbang semacam itu.
"Jangan sampai warga menghadapi rintangan dalam aktivitasnya," ujar Parsiyo.
Regu comot sebenarnya program yang ada di semua kelurahan di Jakarta Pusat. Regu comot ini ada di Kelurahan Menteng, Gondangdia, Cikini, Kebon sirih dan Pegangsaan.
Ari mengatakan, tim regu comot yang biasa dioperasikan oleh PHL itu biasanya mendapat informasi seperti pohon tumbang dari Satpol PP yang berpatroli atau dari laporan para PHL sendiri. Terkadang, juga ada warga yang memberi informasi langsung mengenai pekerjaan yang bisa dikerjakan regu comot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.