Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Preman Jadi Tukang Parkir, kalau Masih "Nodong" Kami Hajar!

Kompas.com - 27/01/2015, 11:06 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memiliki langkah-langkah jitu untuk memberantas preman di Ibu Kota. Ia menjelaskan, Polda Metro Jaya sudah sepakat dengan Pemprov DKI untuk mengantisipasi persebaran preman. 

"Kami berusaha mengurangi preman yang biasanya mengutip uang parkir dengan penerapan meteran parkir dengan memberi gaji juru parkir dua kali nilai UMP. Jadi, itu bisa mengangkat mereka lebih terhormat menjadi tukang parkir. Mereka masih jadi tukang nodong, kami hajar," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (27/1/2015). 

Selain itu, lanjut dia, Pemprov DKI sedang giat menggusur semua kawasan kumuh. Sebab, kawasan kumuh itu kerap dijadikan preman sebagai tempat bersembunyi. Sementara itu, warga yang permukimannya dibongkar akan dipindah ke rumah susun yang disediakan DKI.

Di rusun pun, tidak boleh lagi ada preman yang menjual sewa unit rusun. Sebab, pihaknya menerapkan kebijakan pembayaran retribusi melalui kartu ATM Bank DKI.

Warga yang masih tertipu untuk membeli rusun di oknum atau calo, kata Basuki, dengan mudah akan melapor kepadanya melalui lima nomor handphone yang telah disebarnya. "Premannya kalau sudah insaf dan mau tinggal di rusun, anak-anaknya bisa kami perhatiin untuk diberikan Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan istrinya bisa memengaruhi hal-hal yang baik buat suaminya," kata Basuki.

Tahun ini pun, lanjut Basuki, Pemprov DKI akan memasang sebanyak 2.500 CCTV atau kamera pengawas di jalan protokol Ibu Kota. Ia berharap kejahatan dapat terminimalisasi. "Kalau mereka preman, saya harus jadi kepala preman. Kalau kamu dapat duit sekian dari parkir, saya kasih uang yang resmi. Jadi, kamu kerja sama sama saya saja yang preman baru dan resmi. Saya kepala preman baru Jakarta," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com