Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Tepok Jidat, Pusing Lenggang Jakarta Masih Molor

Kompas.com - 29/01/2015, 12:35 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga kini program penataan pedagang kaki lima (PKL) Lapangan IRTI Monas melalui program Lenggang Jakarta belum dapat terlaksana. Padahal, program itu ditargetkan telah dimulai pada November tahun lalu.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama langsung geram mengutarakan penyebab terhambatnya penyelenggaraan Lenggang Jakarta. 

"Ini kami masih nungguin PLN. Ada salah paham, masak PLN mau pasang gardu listrik di sana (lokasi penataan PKL), ada oknum BPKD (Badan Pengelola Keuangan Daerah) minta sewa (pemasangan gardu listrik) ke PLN, gendeng enggak tuh," kata Basuki kesal, di Gunung Sahari 7A, Jakarta, Kamis (29/1/2015). 

Menurut dia, saat ini, BPKD DKI sedang mengurus permasalahan itu dengan PLN. Basuki tak habis pikir mengapa ada oknum pegawai BPKD yang turut mengambil kesempatan dalam kesempitan dengan meminta sewa pemasangan gardu listrik kepada PLN.

Sama seperti permasalahan Bank DKI. Kata Basuki, Bank DKI berniat memasang mesin ATM di seluruh kantor sekolah dan kantor. Namun, masih ada oknum lurah yang menarik sewa mesin ATM.

"Harusnya di IRTI enggak bisa pasang gardu listrik mana pakai dimintain sewa sama BPKD, enggak usah sewa lagi. Aduh pusing banget saya," kata Basuki sambil menepok jidatnya.

Ia pun menargetkan, Februari mendatang, Lenggang Jakarta sudah dapat ditempati para PKL IRTI.  Sekitar 339 PKL Monas yang telah terdaftar oleh Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta bakal dipindahkan ke program Lenggang Jakarta. Seluruh pedagang yang terdaftar bakal memiliki kartu identitas yang dilengkapi dengan kartu ATM Bank DKI.

Lenggang Jakarta ini merupakan program coorporate social responsibility (CSR) Rekso Group dan Sosro. Mereka bakal memberi pembinaan selama lima tahun bagi para pedagang untuk menjajakan dagangan yang sehat. Mereka juga akan dilatih untuk hidup digienis dengan mencuci tangan terlebih dahulu dan mencuci sayuran serta buah menggunakan sabun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com