Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Andi "Ichiro" Wenas di Jalan Undang Perhatian Ahok

Kompas.com - 04/02/2015, 17:55 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi Andi "Ichiro" Wenas memberi "hukuman" kepada pengguna jalan yang tidak tertib mengundang perhatian Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Menurut Basuki, semua orang berhak merasa emosi atas kesemrawutan yang terjadi di jalan.

Terlebih jika ada pihak-pihak yang tidak mematuhi aturan lalu lintas yang membuat kondisi jalan semakin macet. "Kita boleh emosi, tetapi kita enggak bisa melanggar aturan juga," kata Basuki di Balai Kota, Rabu (4/2/2015).

Melanggar aturan yang dimaksud oleh Basuki adalah tindakan Andi yang juga sebenarnya membahayakan pengguna jalan lainnya. Misalkan, saat dia menghalangi metromini secara tiba-tiba karena hendak memutar arah dengan langsung menyalip dan melakukan rem mendadak. [Baca: Pengemudi Suzuki Vitara "Ichiro" Akhirnya Ditilang]

Pria yang akrab disapa Ahok ini juga menyarankan agar Andi bisa menggunakan cara-cara lain yang lebih baik. Salah satunya dengan memotret kendaraan umum dan nomor polisinya, lalu diserahkan ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Lebih baik dia foto-fotoin saja pelanggarannya itu, terus kirim ke kita, nanti kita cabut trayek-trayek angkutan umum yang seperti itu," ucap Basuki.

Seperti diberitakan KompasOtomotif, aksi Andi yang menggunakan mobil Suzuki Vitara yang dinamakan Ichiro direkam dan diunggah ke situs video. Dalam salah satu video, terlihat Andi dengan mobilnya kesal terhadap truk yang tiba-tiba berpindah jalur dan mengambil jalur mobil yang dikendarainya.

Andi pun langsung memepet truk tersebut dan sontak memintanya berhenti untuk diberikan "pelajaran".

Menurut seorang sumber, Andi Wenas berprofesi sebagai dosen pasca-sarjana di salah satu universitas swasta di bilangan Jakarta Selatan. Bahkan, dia juga menyebutkan bahwa Andi menjabat sebagai kepala jurusan.

"Andi Wenas itu dosen saya saat kuliah dulu, dia menjabat sebagai kajur. Sosoknya sebenarnya baik, bahkan sabar dan pengertian dengan mahasiswa. Kalau saya menilainya sikap temperamental dia di jalan itu akibat dari banyaknya pelanggaran lalu lintas yang terjadi di jalan raya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com