Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Istri Sutiyoso, Ahok Pilih Puteri Indonesia

Kompas.com - 17/02/2015, 15:42 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ada sesuatu yang menarik di Balai Kota, Selasa (17/2/2015) siang ini. Ada dua acara yang berlangsung, yakni penutupan serta pembubaran panitia Bulan Dana Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Tahun 2014 di Balai Agung dan kunjungan puluhan finalis Puteri Indonesia 2015 di ruang rapat pimpinan Balai Kota DKI.

Sang Gubernur, Basuki Tjahaja Purnama, pun diperebutkan oleh dua panitia acara tersebut. Ketika hendak masuk ke dalam ruang rapat pimpinan, tiba-tiba saja Ketua PMI DKI Rini Sutiyoso, yang merupakan istri dari mantan Gubernur DKI Sutiyoso, menghampiri Basuki. Ia meminta Basuki untuk menghadiri acara PMI dan membubarkan panitia secara resmi.

Sedianya, acara PMI itu memang ditujukan untuk Basuki. Namun, Basuki mendisposisi acara itu kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Sementara itu, Djarot tidak terlihat menghadiri acara tersebut. Pada saat yang bersamaan, Djarot justru meresmikan acara temu anggota gabungan pengusaha jamu DKI Jakarta di Menteng, Jakarta Pusat.

"Ayo Pak Ahok (Basuki) sebentar saja ke atas (acara PMI)," kata Rini memohon kepada Basuki. 

Sementara itu, di sisi kiri sudah berdiri tiga orang panitia Puteri Indonesia. "Di jadwal, finalis Puteri Indonesia akan diarahkan oleh Pak Gubernur," jawab salah seorang panitia Puteri Indonesia.

Basuki yang berada di tengah-tengah mereka terlihat kebingungan. Ia berbicara kepada ajudan dan staf protokoler Pemprov DKI. "Saya juga bingung ini atur jadwalnya gimana," kata Basuki dengan nada meninggi. 

Setelah berkonsolidasi dengan staf protokoler Pemprov DKI beberapa menit, Basuki pun memutuskan untuk memberi pengarahan kepada finalis Puteri Indonesia.

"Bu Rini maaf, saya tidak sempat (ke acara PMI). Saya sudah ditunggu di dalam (ruang rapim oleh finalis Puteri Indonesia)," kata Basuki kepada Rini.

Ia pun menginstruksikan staf protokoler serta Rini untuk memulai acara pembubaran panitia Bulan Dana PMI tanpa kehadiran dirinya. Akhirnya, Rini langsung berjalan menuju tempat berlangsungnya acara, di Balai Agung.

Beberapa menit kemudian, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah dan Asisten Sekda Bidang Pemerintahan DKI Bambang Sugiyono mengambil alih acara tersebut. Acara pembubaran panitia Bulan Dana PMI Tahun 2014 akhirnya dimulai tanpa kehadiran Basuki.

Meski demikian, beberapa panitia acara PMI terlihat masih mengecek ruang rapim, tempat pengarahan Basuki kepada finalis Puteri Indonesia.

"Acaranya sudah selesai belum ya?" tanya seorang panitia berjilbab kepada staf protokoler DKI.

"Belum selesai, Bu," jawab staf itu.

Kemudian, panitia acara PMI kembali naik ke Balai Agung dan mengikuti acara. Hingga acara pembubaran panitia Bulan Dana PMI selesai, Basuki tidak terlihat menyempatkan datang ke acara tersebut. 

Seusai memberi pengarahan kepada para finalis yang tampak anggun dengan setelan dress panjang dan pendek, Basuki berfoto bersama di pendapa Balai Kota. Basuki mengatakan, kedatangan finalis Puteri Indonesia merupakan agenda rutin dari Yayasan Puteri Indonesia.

"Kemarin kan ada pembekalan Miss Indonesia, saya pikir kan itu diarahkan wagub dan sekarang mau diarahkan wagub lagi. Ternyata (pengarahan Puteri Indonesia) ini sudah event tahunan dan wajib diarahkan gubernur," kata Basuki yang mengenakan batik berwarna hijau itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Megapolitan
Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Megapolitan
Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Megapolitan
Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Megapolitan
Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Megapolitan
Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Megapolitan
Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Megapolitan
Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Megapolitan
Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Megapolitan
Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Megapolitan
Pilu Ibu di Bogor, Kini Hanya Duduk di Kursi Roda karena Kerusakan Otak Usai Operasi Caesar

Pilu Ibu di Bogor, Kini Hanya Duduk di Kursi Roda karena Kerusakan Otak Usai Operasi Caesar

Megapolitan
Seniman Minta Disediakan Taman Khusus untuk Menggambar Grafiti

Seniman Minta Disediakan Taman Khusus untuk Menggambar Grafiti

Megapolitan
Suramnya Kondisi Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang, Terbengkalai seperti Kota Mati hingga Jadi Tempat Mesum

Suramnya Kondisi Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang, Terbengkalai seperti Kota Mati hingga Jadi Tempat Mesum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com