Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gawai ”Jadul” Menangkal Maling di Rumah

Kompas.com - 17/02/2015, 21:05 WIB

Aplikasi ini juga memotret si pencuri dan mengunggahnya secara otomatis ke akun penyimpanan di awan (cloud storage). Belum cukup, aplikasi ini akan memicu alarm suara untuk menakut-nakuti pencuri. Untuk mematikan alarm, dibutuhkan kata sandi.

Setelah memasang aplikasi ini, Anda tinggal memasang e-mail atau nomor telepon tujuan untuk menerima peringatan. Jika ada gerakan yang memicu sistem keamanan itu, gawai akan mengirimkan e-mail dan SMS. Di e-mail peringatan ada tautan ke situs tempat aplikasi ini mengunggah gambar pencuri yang tengah menggasak rumah.

Sementara untuk pengguna Apple, situs Usatoday menyarankan aplikasi gratis Manything. Manything memakai kamera di gawai untuk mendeteksi gerakan dan memicu peringatan.

Fitur Manything lebih banyak lagi karena bisa merekam video dan foto, juga melakukan stream langsung ke iPhone atau iPad. Aplikasi ini juga menyimpan 12 jam video ke akun gratis penyimpanan awan. Berbagai aplikasi gratis lain sistem keamanan adalah IP Webcam, AtHome Camera, dan masih banyak lagi. Keunggulan dari sistem keamanan murah itu adalah bisa mengirim peringatan dan tidak harus selalu mengawasi layar monitor seperti CCTV biasa.

Peduli keamanan

Tentu saja, sistem keamanan itu hanya membantu mengawasi atau memperingatkan jika rumah dibobol. Untuk lebih memastikan keamanan, perlu dikombinasikan dengan ”sistem konvensional”.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul mengingatkan, keamanan harus dimulai dari kepedulian kita terhadap keamanan dari diri kita sendiri. Warga harus memperhatikan bagaimana memperlakukan atau menyimpan barang-barang berharga di dalam rumah.

Warga diimbau tidak menyimpan barang berharga sembarangan atau berantakan sehingga mudah dilihat orang sehingga dapat memicu orang untuk mencurinya. ”Kalau memiliki barang-barang berharga seperti surat berharga, perhiasan mahal, ada baiknya disimpan di deposit box di bank,” katanya.

Yang tidak kalah penting, lanjut Martinus, perhatikan lokasi atau lingkungan rumah tinggal kita. Apakah di lingkungan perumahan kita pernah ada yang kemalingan, yang artinya, rumah kita bisa jadi sasaran maling pula? Oleh karena itu, warga harus memastikan sistem pengamanan rumah, seperti sistem pagar, kunci, alarm, atau CCTV.

”Cobalah berpikir ala pelaku kejahatan yang mencoba membobol rumah. Jadi, bisa diketahui ’pertahanan’ rumah kita yang rapuh ada di sudut mana dan carilah solusi untuk mengatasi kelemahan itu,” tuturnya. (RTS/RAY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com