JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak sekolah Saint Monica meminta agar closed circuit television (CCTV) milik mereka dikembalikan. CCTV tersebut dinilai tidak berhubungan dengan kasus ini karena dinyatakan no record.
"Kalau no record enggak ada hubungannya dengan kasus ini. Ya balikin dong," tegas Reynold Thonak, pengacara Saint Monica, Rabu, (25/2/2015).
Reynold mengatakan bahwa CCTV tersebut merupakan aset Saint Monica sehingga perlu dikembalikan. Ia menambahkan bahwa seharusnya penyidik dapat memperoleh data rekaman CCTV meskipun telah dinyatakan dihapus, karena data tersebut dapat dikembalikan dengan menggunakan program.
"Kalau penyidik enggak bisa tembus itu, bawa ke sini saya yang buka. Kenapa? Takut terbongkar kalau hari itu tidak ada apa-apa," tambah Reynold.
Reynold berencana akan memanggil ahli IT untuk mengetahui kebenaran perihal CCTV tersebut.
Sebelumnya diberitakan, sekolah Saint Monica menemukan beberapa kejanggalan dalam penanganan kasus pelecehan seksual yang melibatkan gurunya. Salah satu kejanggalan berasal dari penyitaan closed circuit television (CCTV) yang dilakukan oleh polisi. Sebab, dalam berita acara perkara (BAP) CCTV dinyatakan tidak merekam apapun, namun hingga kini CCTV tersebut masih ditahan oleh polisi. Reynold juga membantah bahwa pihak Saint Monica telah menghapus rekaman CCTV.
"Kita tidak pernah hapus. Berarti untuk apa disita kalau tidak ada hubungannya dengan perkara?" ungkap Reynold.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.