Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Pikir Lelang di ULP Enggak Ada Kongkalikong"

Kompas.com - 02/03/2015, 14:24 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Taufiqurrohim, pemilik CV Bukit Terpadu Utama di Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, mengaku kaget perusahaannya memenangi proyek lelang pengadaan power supply (UPS) senilai Rp 5.833.289.000 bagi SMKN 53 Jakarta. Taufik--sapaannya---mengaku nilai sebesar itu janggal untuk pengadaan UPS.

"Saya juga kaget bisa segitu. Saya tahunya pas nandatangin kontrak. Kalau sudah menang gitu enggak bisa mundur, bisa black list kita," kata Taufik kepada Kompas.com, di pelataran teras kantornya, Senin (2/3/2015).

Diakui Taufik, dirinya memang kontraktor kecil. Biasanya, dia menggarap proyek untuk pengadaan dengan nilai di bawah Rp 100 juta. "Kalau di bawah 100-50 juta saya masih nanganin, tapi kalau sebesar itu teman saya yang pakai nama perusahaan kita," ujar Taufik.

Taufik mengaku mempercayai sang teman. Apalagi, perusahaannya ikut melalui lelang di Unit Layanan Pengadaan (ULP) DKI. "Saya pikir lelang di ULP kan sudah terbuka, enggak ada kongkalikong," ujar Taufik.

Namun, setelah tahu kabar dari media nama perusahaannya menang tender untuk proyek miliaran yang diduga berasal dari dana siluman di APBD, dirinya shock.

"Saya sudah nonton TV. Terus terang yang kita pikirkan kita jadi was-was, enggak bisa tidur. Karena perusahaan kita terkait ke sana. Masalahnya, kita enggak tahu pekerjaanya sejauh itu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com