Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam RAPBD DPRD, Tiap Kelurahan di Jakbar Dapat Jatah Tong Sampah Rp 197 Juta

Kompas.com - 03/03/2015, 15:29 WIB
Nur Azizah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tak hanya uninterruptible power supply (UPS), rupanya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta juga mengusulkan pengadaan tong sampah untuk semua kelurahan di Jakarta Barat.

Di dalam dokumen Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2015 versi DPRD yang diterima Kompas.com itu tercantum anggaran tong sampah senilai Rp 197 juta untuk setiap kelurahan.

Lurah Meruya Utara Muhidin pun terkejut mendengar besaran harga yang dianggarkan hanya untuk tong sampah.

Ia juga mengaku tak pernah mengajukan pengadaan barang tersebut lantaran belum dibutuhkan di kelurahan dan lingkungannya.

"Saya enggak pernah ajukan tong sampah, apalagi dengan harga sebesar itu," kata Muhidin saat ditemui di kantor Kelurahan Meruya Utara, Selasa (3/3/2015).

Menurut Muhidin, pengadaan tong sampah memang penting untuk menjaga kebersihan, tetapi tidak terlalu mendesak. Saat ini, yang Muhidin perlukan adalah peralatan kantor, komputer, dan gerobak sampah.

Ia pun mengaku sudah meminta barang-barang itu ke kecamatan. Permintaan dari kecamatan lalu akan diajukan ke kantor perencanaan kota. Proses pengajuan pun, kata Muhidin, tidak bisa langsung ke anggota Dewan.

"Kami meminta sesuai dengan kebutuhan. Kalau tidak butuh apa-apa, maka kami juga tidak akan ajukan apa pun," ujar Muhidin.

Di dalam RAPBD 2015 versi DPRD terdapat alokasi anggaran untuk tiap kelurahan di seluruh Jakarta Barat berupa pengadaan tong sampah senilai Rp 197 juta, tabung pemadam kebakaran Rp 150 juta, gerobak sampah Rp 90 juta, mesin sedot air Rp 65 juta, pengadaan alat biopori Rp 30 juta, dan mesin pencacah sampah sebesar Rp 60 juta.

Perihal tabung pemadam kebakaran, Muhidin mengatakan bahwa alat tersebut baru saja diberikan dari dinas terkait. "Baru saja diberikan belum lama ini. Itu pun belum dipakai. Jadi, saya enggak minta lagi," ucap Muhidin.

Lurah Kedoya Selatan Jufri turut berkomentar terkait munculnya angka dan pengadaan barang dalam RAPBD 2015.

"Saya juga enggak tahu angka dan pengadaan barang itu muncul berdasarkan apa. Yang jelas, saya tidak pernah mengajukan apa pun kepada siapa pun," kata Jufri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com