Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkifli Hasan Instruksikan Kader PAN di DPRD DKI Cabut Hak Angket terhadap Ahok

Kompas.com - 10/03/2015, 06:20 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menginstruksikan kader-kadernya yang duduk di DPRD DKI untuk segera mencabut hak angket terhadap Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Sebab, Zulkifli mengaku tidak ingin melihat partainya terlibat dalam konflik antara lembaga eksekutif dan legislatif yang saat ini terjadi di Jakarta.

"PAN tidak boleh ikut angket. Tidak usah ikut-ikutan pertarungan yang tidak perlu, dan menurut saya sangat tidak penting. Masa kita disuguhi pertengkaran terus sepanjang masa?" kata dia kepada Kompas.com, Senin (9/3/2015) malam.

Zulkifli menilai, perseteruan antara Ahok (sapaan Basuki) dan DPRD DKI hanya menyusahkan masyarakat. Sebab, kata dia, perseturuan itu berdampak terhadap tersendatnya pengesahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2015, yang menjadi acuan pembangunan.

"Sudahlah hentikan konflik antara eksekutif dan legislatif di DKI. Masyarakat sudah jenuh dengan pertengkaran itu. Masyarakat ingin pembangunan lancar, kesejahteraan mereka meningkat. Itu kan janji kampanye yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak," ujar dia.

Menurut Zulkifli, baik eksekutif dan legislatif di DKI harus duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan yang saat ini terjadi. Sambil tentunya, masing-masing pihak saling mengintrospeksi diri.

"Jalan keluarnya kalau memang deadlock, keluarkan pergub sesuai dengan anggaran tahun lalu. Ahok diminta introspeksi agar memperbaiki pola komunikasinya. DPRD juga jangan main-main karena sekarang zamannnya keterbukaan dan transparansi. PAN saya minta mempelopori itu," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua MPR RI.

Saat ini, ada dua orang kader PAN yang duduk di DPRD DKI. Mereka adalah Bambang Kusmanto dan Johan Musyawa. Keduanya termasuk dalam 106 anggota DPRD DKI yang menandatangani persetujuan pada hak angket terhadap Ahok, yang disahkan pada 26 Februari lalu.

Menurut Zulkifli, keduanya telah setuju untuk mencabut persetujuannya pada hak angket terhadap Ahok. "(Bambang dan Johan) sudah saya undang tadi, dan mereka setuju (mencabut hak angket)" ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com