Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Maret, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Ciledug-Tendean

Kompas.com - 12/03/2015, 19:15 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya berencana membuat rekayasa lalu lintas di sekitar Jalan Ciledug Raya-Kyai Maja-Trunojoyo-Wolter Monginsidi-Kapten Tendean. Hal ini untuk mengatasi kemacetan akibat pembangunan jalan layang akan menghubungkan jalan-jalan tersebut.

"Akan ada rekayasa lalu lintas, tetapi akan kami tentukan akhir bulan ini," ujar Kepala Subdirektorat Pendidikan dan Rekayasa Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Warsinem saat dihubungi Kamis (12/3/2015).

Setelah rapat yang dilaksanakan antara Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga DKI Jakarta, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, manajemen konstruksi dari proyek pembangunan dan kepolisian, Warsinem menyebut rencana rekayasa kemungkinan besar akan direalisasikan.

"Namun hanya akan dilakukan di beberapa titik, tidak sepanjang proyek pembangunan," ujar dia. Alasannya, lanjut Warsinem, tidak semua jalan memungkinkan untuk dilakukan rekayasa.

Faktornya karena ruas jalan sudah sempit atau tidak ada jalan alternatif lainnya di sekitar jalan proyek.

Sementara itu, Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Sutimin, mengakui adanya penambahan kemacetan di sekitar perempatan Kuningan karena penyempitan jalur akibat proyek pembangunan jalan layang.

Namun, ada sejumlah titik pembangunan yang tidak bisa dilakukan rekayasa lalu lintas. Misalnya, di Kuningan Selatan karena sudah tidak ada jalan lagi. Kalaupun dilakukan buka tutup di jalan tol, kata dia, nanti imbasnya ke Semanggi yang lalu lintasnya sudah sangat padat.

Karena itu, Sutimin menyatakan, Satlantas Polres Jakarta Selatan kemungkinan hanya akan menambah anggota yang berjaga di jalan-jalan yang berpotensi macet.

"Ini untuk mengurai kemacetan dan memantau kondisi yang ada," kata Sutimin.

Sebelumnya diberitakan, pembangunan paket Jalan Layang Ciledug-Tendean tersebut sudah dimulai pada Selasa (10/3/2015) kemarin. Jalan layang sepanjang 9,3 kilometer tersebut berfungsi untuk menunjang jalur khusus transjakarta koridor 13.

Pembangunan jalan layang tersebut ditargetkan selesai pada Desember 2016. Jalan layang itu disebut-sebut sebagai jalan layang terpanjang yang dibuat oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pembangunan terdiri dari delapan paket, yakni paket jalan Kebayoran Lama, paket Kapten Tendean, paket Santa, paket Trunojoyo, paket Taman Puring, paket Seskoal, paket Kostrad, dan paket Adam Malik.

Paket-paket itu dibangun di daerah yang sudah padat sehingga pembangunan berpotensi menambah kemacetan di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Megapolitan
Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Megapolitan
Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com