Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat Pembahasan RAPBD DKI Penuh Orang, Wali Kota Susah Dapat Kursi

Kompas.com - 17/03/2015, 11:04 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam rapat pembahasan RAPBD DKI tahun anggaran 2015 yang digelar di Gedung DPRD DKI, Selasa (17/3/2015), para perwakilan dari Pemprov DKI telah memenuhi dan masuk di ruangan sekitar pukul 10.00 WIB. Rapat berlangsung di ruang serbaguna Gedung DPRD DKI lantai 3.

Pantauan Kompas.com, kursi dan berbagai perlengkapan telah disediakan sebelumnya. Namun, beberapa wali kota yang datang belakangan sempat kebingungan mencari tempat duduk yang sudah terlebih dahulu dipenuhi oleh jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI.

Para SKPD berperan sebagai Tim Anggaran Pendapatan Daerah (TAPD) dalam rapat pembahasan ini, sedangkan DPRD DKI berperan sebagai Badan Anggaran (Banggar).

Saat Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede masuk ke ruang rapat bersama beberapa pendamping, mereka sempat berdiri sejenak. Melihat hal itu, anggota Banggar Mohamad Taufik yang juga sudah hadir terlebih dahulu meminta agar SKPD lain yang sifatnya hanya pendamping agar memberikan kursinya kepada wali kota.

"Pak Wali Kota Pusat enggak dapat duduk itu, minta tolong Sekwan, mana Sekwan," tanya Taufik melalui mikrofon di mejanya.

Kejadian yang sama sempat terulang dan dialami oleh Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi yang datang setelah Mangara. Bedanya, Anas sempat menunggu agak lama baru bisa mendapat tempat duduk. Taufik sampai meminta ajudannya untuk mencarikan kursi bagi Anas.

Pertemuan Pemprov DKI dan DPRD DKI ini untuk membahas hasil evaluasi APBD 2015 yang telah dikembalikan oleh Kemendagri. Ini merupakan pertemuan pertama antara eksekutif dan legislatif tersebut dalam melakukan penyempurnaan APBD. Hingga pukul 10.30 WIB, rapat belum juga dimulai lantaran masih menunggu beberapa anggota Banggar yang belum datang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com