Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung dan Kaka Slank Resmi Berdamai

Kompas.com - 20/03/2015, 19:58 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masalah yang terjadi antara Wakil Ketua DPRD DKI Abraham "Lulung" Lunggana dengan musisi Kaka "Slank" sudah dinyatakan selesai. Hal ini karena perwakilan Slank sudah mengucapkan permintaan maaf kepada Lulung.

"Jadi gini, kita kirim somasi dengan batas waktu hari Rabu untuk klarifikasi. Kemudian dari utusan Bamus (badan musyawarah) Betawi sudah bertemu dengan Bunda Iffet (manajer Slank). Di situ Bunda Iffet menyampaikan permintaan maaf mewakili Kaka Slank," ujar Pengacara Pemuda Panca Marga yang melakukan somasi terhadap Kaka Slank, yaitu Ramdan Alamsyah, di Gedung DPRD DKI, Jumat (20/3/2015).

Ramdan mengatakan permintaan maaf tersebut telah disampaikan kepada Lulung. Meski Kaka Slank tidak meminta maaf secara langsung dan diwakilkan orang lain, kata Ramdan, Lulung tetap memaafkan Kaka Slank. [Baca: Lulung: Slank Tidak Minta Maaf, Serahkan Saja ke Allah]

Dengan hal ini, maka perseteruan antara Lulung dan Kaka Slank pun telah berakhir. Akan tetapi, Ramdan menegaskan bahwa pihak PPM tidak pernah mencabut somasi.

Somasi yang dilayangkan PPM memang menuntut permohonan maaf dari pihak Slank. Dengan permohonan maaf oleh Bunda Iffet, maka somasi itu pun gugur.

Apalagi, Lulung juga telah memaafkan. "Somasi bukan dicabut. Isi somasi kan akan laporkan Kaka Slank kalau enggak minta maaf. Tetapi kalau udah minta maaf ya sudah kelar," ujar dia.

Bahkan, kata Ramdan, Bunda Iffet juga meminta untuk diatur sebuah pertemuan antara Slank dengan Lulung. Rencananya, pertemuan tersebut akan difasilitasi oleh Bamus Betawi. Akan tetapi, waktu pertemuan masih belum ditentukan.

Sebelumnya, organisasi Pemuda Panca Marga yang didampingi Ramdan Alamsyah, sengaja bertandang ke markas grup band Slank di Gang Potlot III, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Senin (16/3/2015) siang, untuk memberi surat somasi kepada vokalis Kaka "Slank" berkait dugaan pencemaran nama baik terhadap Lulung.

PPM sendiri sudah mengecam pernyataan Kaka di salah satu pemberitaan media online, Jumat (14/3/2015). Musisi yang bernama asli Akhadi Wira Satriaji itu sempat menyebut Lulung sebagai orang yang berbahaya dan menyebut Lulung sebagai Lulusan Pemulung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com