Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub Imbau Ahok Gunakan Kata Santun Saat Beri Pernyataan Terbuka

Kompas.com - 24/03/2015, 15:16 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengimbau pejabat publik, termasuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, untuk bertutur kata sopan apabila memberi pernyataan secara langsung di televisi.

Hal ini terkait pernyataan "bahasa toilet" yang diucapkan Basuki saat wawancara langsung dengan Kompas TV beberapa waktu lalu. 

"Hendaknya semua pejabat publik, kita semua, di dalam memberikan statement, apalagi secara terbuka, harus menggunakan kata-kata yang baik, yang santun, yang tidak memberikan contoh kepada masyarakat untuk melakukan atau meniru kata-kata yang kurang pantas," kata Djarot di Balai Kota, Selasa (24/3/2015).

Bagi sebagian pihak, kata-kata yang disampaikan Basuki tidak pantas. Namun, di sisi lain, Basuki menganggap kata-kata yang disampaikannya masih dalam batas normal. Djarot menambahkan, ada perbedaan budaya dan karakter yang mendasar. Karakter yang dimiliki orang Jawa, kata dia, berbeda dengan karakter orang Belitung Timur.

"Saya orang Jawa misalnya, ya tentu saja saya selalu dididik dengan menyampaikan kata-kata yang menurut hemat saya itu bisa diterima dengan baik. Jangankan itu, saya mengajar anak-anak saya saja dengan kata-kata yang selalu baiklah," kata mantan Wali Kota Blitar itu. 

Lebih lanjut, ia meminta media tidak membesar-besarkan masalah ini. Terlebih lagi, Basuki juga telah meminta maaf kepada masyarakat. Memperpanjang masalah itu akan menjadi kontraproduktif dan berdampak tidak baik ke depannya. [Baca: Ahok: Saya Minta Maaf Bawa "Bahasa Toilet"]

"Pak Ahok (Basuki) juga sudah minta maaf ya, dan itu sebagai suatu pembelajaran. Kami berharap, dengan kasus seperti ini, hal serupa tidak terjadi lagi. Saya yakin betul bahwa Pak Gubernur meminta maaf dengan kata yang tulus, dan saya juga minta kepada teman-teman untuk tidak memancing-mancing seseorang untuk mengeluarkan kata-kata yang tidak sepantasnya," kata Djarot.

"Ingat, jangan terlalu dibesar-besarkan karena ini menyangkut masalah karakter seseorang, masalah style of communication seseorang," ujar Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Ahok Ingin Reklamasi 17 Pulau di Utara Jakarta Agar Pemprov DKI Bisa Raup Pendapatan Rp 127,5 Triliun

Cerita Ahok Ingin Reklamasi 17 Pulau di Utara Jakarta Agar Pemprov DKI Bisa Raup Pendapatan Rp 127,5 Triliun

Megapolitan
Rayakan HUT Jakarta ke-497, TMII Bagi-bagi Roti Buaya ke Pengunjung

Rayakan HUT Jakarta ke-497, TMII Bagi-bagi Roti Buaya ke Pengunjung

Megapolitan
DPRD DKI Soroti Kemacetan dan Banjir di Jakarta Saat Rapat Paripurna

DPRD DKI Soroti Kemacetan dan Banjir di Jakarta Saat Rapat Paripurna

Megapolitan
Anies dan Ahok Tak Hadiri Rapat Paripurna HUT ke-497 Jakarta

Anies dan Ahok Tak Hadiri Rapat Paripurna HUT ke-497 Jakarta

Megapolitan
Sejarah Pulau Bidadari, Dahulu Tempat Menampung Orang Sakit yang Kini Jadi Destinasi Memesona

Sejarah Pulau Bidadari, Dahulu Tempat Menampung Orang Sakit yang Kini Jadi Destinasi Memesona

Megapolitan
Heru Budi Minta Warga Gunakan Hak Pilihnya pada Pilkada Jakarta 2024

Heru Budi Minta Warga Gunakan Hak Pilihnya pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Daftar 34 Ruas Jalan yang Ditutup Saat Jakarta International Marathon

Daftar 34 Ruas Jalan yang Ditutup Saat Jakarta International Marathon

Megapolitan
Ahok Ucapkan Selamat Ultah untuk Jakarta, Ungkit Sosok untuk Mengurus Warga

Ahok Ucapkan Selamat Ultah untuk Jakarta, Ungkit Sosok untuk Mengurus Warga

Megapolitan
Tawuran Pecah di Jatinegara Saat Momen HUT Ke-497 Jakarta

Tawuran Pecah di Jatinegara Saat Momen HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Transportasi Massal Lawas di Jakarta yang Kini Telah Punah...

Transportasi Massal Lawas di Jakarta yang Kini Telah Punah...

Megapolitan
Ditanya Soal Kandidat Cagub DKI, Heru Budi: Kandidatnya Bagus, Mudah-mudahan Pilihan Rakyat yang Terbaik

Ditanya Soal Kandidat Cagub DKI, Heru Budi: Kandidatnya Bagus, Mudah-mudahan Pilihan Rakyat yang Terbaik

Megapolitan
Absen Perayaan HUT Jakarta di PRJ Saat Ada Anies Baswedan, Heru Budi: Saya Rapat sampai Malam

Absen Perayaan HUT Jakarta di PRJ Saat Ada Anies Baswedan, Heru Budi: Saya Rapat sampai Malam

Megapolitan
Hari Ini HUT Jakarta, Masuk Monas Gratis hingga ke Museum dan Cawan

Hari Ini HUT Jakarta, Masuk Monas Gratis hingga ke Museum dan Cawan

Megapolitan
Heru Budi: Tahun Ini Ultah Terakhir Jakarta dengan Status Ibu Kota

Heru Budi: Tahun Ini Ultah Terakhir Jakarta dengan Status Ibu Kota

Megapolitan
Kaesang Sebut Dirinya dan Anies Berbeda, Anies: Saya Hormati Pandangan Beliau

Kaesang Sebut Dirinya dan Anies Berbeda, Anies: Saya Hormati Pandangan Beliau

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com