Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendagri Sarankan Ahok Terapkan "Nawacita" Jokowi dalam Susun Anggaran

Kompas.com - 02/04/2015, 20:22 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri Reydonnyzar Moenek menyarankan Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menerapkan visi misi pemerintahan Presiden Joko Widodo atau yang dikenal dengan istilah "nawacita", dalam menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2015.

Menurut Donny, sapaan Reydonnyzar, nawacita berisi visi misi yang menyatakan pembangunan harus bisa dirasakan langsung oleh rakyat.

Ia pun menyoroti tidak rasionalnya penyusunan anggaran pemerintahan Ahok, di mana anggaran untuk belanja gaji pegawai lebih tinggi ketimbang anggaran untuk belanja pembangunan.

"Padahal kan sesuai dengan nawacita Pak Jokowi, anggaran harus diperuntukkan bagi kesejahteraan rakyat. Prinsip belanja harus dikedepankan untuk pelayanan publik," kata Donny, di Kantor Kemendagri, Kamis (2/4/2015).

Ia pun meminta agar anggaran untuk belanja gaji pegawai dikurangi, demi memperbesar anggaran belanja pembangunan.

Sektor-sektor yang disoroti adalah pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Pada sektor pendidikan, Donny membandingkan rancangan anggaran tahun ini yang persentasenya hanya 21 persen.

Padahal pada tahun lalu, alokasi anggaran pendidikan persentasenya mencapai sekitar 25 persen.

Sedangkan pada sektor kesehatan, Donny menganggap sudah seharusnya DKI melakukan peningkatan dibanding tahun lalu. Jadi bila tahun lalu persentase anggaran kesehatan 10 persen, maka tahun ini harus lebih dari angka tersebut.

Untuk sektor infrastruktur, Donny meminta agar persentase anggaran dinaikkan, dari 22 persen ke angka 30 persen. Sebab pada tahun lalu, anggaran untuk infrastruktur mencapai 40 persen, dan sempat mencapai 44 persen pada 2013.

"Jadi pendidikan harus di atas 22 persen; Kesehatan di atas 10 persen; dan Infrastruktur 30 persen. DKI pasti mampu karena kapasitas fiskalnya sangat tinggi. Kapasitas fiskal tinggi tidak boleh digunakan untuk belanja pegawai," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini...'

"Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini..."

Megapolitan
Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Megapolitan
Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Megapolitan
Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Megapolitan
Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Megapolitan
Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Megapolitan
OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai "Airsoft Gun"

Megapolitan
Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Megapolitan
Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com