Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatuh Bangun Upaya Meramaikan Pasar Blok G

Kompas.com - 06/04/2015, 08:13 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bukan perkara mudah untuk kembali menghidupkan Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat. Berbagai cara dan upaya telah dilakukan Pemprov DKI, mulai dari merenovasi besar-besaran, memasukkan pedagang di jalan, hingga membuat program undian berhadiah guna menarik perhatian pengunjung.

Pada masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Pasar Blok G sempat berjaya. Tidak hanya Blok G yang untung, tapi lingkungan di sekitar kawasan Pasar Tanah Abang lainnya juga mendapat hal positif, seperti jalan yang leluasa dari pedagang dan antrean kendaraan umum.

Namun semakin ke sini, kejayaan itu meredup. Pasar Blok G kembali sepi. Pedagang-pedagang yang semula mendapatkan gratis masa pakai kios di sana, memutuskan kembali berjualan di jalan. Kondisi badan jalan, terutama di Jalan Jati Baru X pun kembali ramai.

Ramainya dagangan di jalan turut mengundang antrean angkutan umum yang mencari penumpang dari pengunjung di jalan. Kemacetan pun kini bisa dirasakan mulai dari masuk wilayah Stasiun Tanah Abang sampai Blok G dan seterusnya.

Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Tumpukan kursi dan meja bantuan Bank Indonesia tampak di depan kantor pengelola pasar blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat. Ratusan kursi dan meja itu rencananya akan dipergunakan untuk kebutuhan foodcourt.

Sementara, pedagang yang tetap bertahan di dalam Pasar Blok G hanya bisa pasrah karena minimnya pengunjung yang ke sana. Pengunjung lebih tertarik untuk berbelanja di atas trotoar jalan ketimbang harus jalan lagi menuju Pasar Blok G dan menaiki anak tangga.

Itulah sedikit potret yang mungkin menjadi alasan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingin membongkar habis Pasar Blok G. Rencana ini masih dalam proses pengajuan proposal desain dan rencana tata bangunan oleh PD Pasar Jaya kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Namun yang pasti, Pasar Blok G akan diubah secara total.

"(Aspek) yang diubah adalah keseluruhan. Dari lahan yang ada akan dibagi-bagi untuk pasar, parkir, dan sarana lainnya," kata Asisten Manajer Teknik dan Tata Kelola Bangunan Pasar Tanah Abang Blok G Iwan Oscandar, Senin (6/4/2015).

Sama seperti yang sebelumnya pernah diutarakan oleh Manajer Pasar Blok G Namen Suhadi, Iwan juga berpendapat salah satu penyebab Blok G sepi adalah minimnya lahan parkir. Tempat parkir di sana hanya bisa untuk kendaraan roda dua. Sementara, cukup banyak pedagang yang membawa barang dagangannya dengan mobil. Belum lagi lahan untuk parkir pengunjung yang harus berebutan dengan kendaraan pedagang di sana.

"Melihat dari situasi kawasan, seperti yang ada saat ini, kalau Blok G tetap dibiarkan seperti ini, nilai saingnya pasti berkurang," ujar Iwan.

Dia berharap, dengan perombakan secara menyeluruh nanti, Blok G bisa memiliki fasilitas dan nilai bisnis yang sama dengan pasar-pasar lain di Tanah Abang.

Basuki berencana membuat Blok G jadi pasar modern dengan cara menyambungkan bangunan Blok G ke bangunan pasar lain yang ramai pengunjung. "Kita sambungin (Blok G) ke Blok A dan Blok B saja biar seolah-olah kami manfaatkan lakunya orang-orang di sana," tutur Basuki, Rabu (31/3/2015).

ANGGA BHAGYA NUGRAHA Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berbincang dengan pedagang makanan usai meresmikan Food Court Pasar Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (14/4/2014). Sebanyak 103 pedagang membuka usahanya untuk melayani pengunjung pasar yang didanai oleh beberapa bank di Jakarta. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com