Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Menuju Rusun Daan Mogot

Kompas.com - 12/04/2015, 10:07 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, sudah diisi penuh oleh warga dari beberapa tempat sejak awal 2015. Untuk menuju ke sana, akses jalannya membuat pengendara harus ekstra hati-hati.

Rusun Daan Mogot berada sekitar satu kilometer dari Jalan Daan Mogot dekat Halte Transjakarta Pesakih. Sepanjang satu kilometer itu, jalannya dipenuhi batu-batu besar sehingga kendaraan tidak bisa leluasa melewati jalan tersebut.

"Saya tiap hari lewat sini ya pelan-pelan saja, Mas. Kalau dibawa kebut mah motor bisa rusak, kan lewatinnya batu semua," ujar salah satu penghuni Rusun Daan Mogot, Umiyanti (33), Minggu (12/4/2015).

Umiyanti menceritakan, jalan yang berbatu dan berliku itu membuat dirinya harus berangkat lebih awal 10 hingga 15 menit saat akan mengantar anaknya berangkat ke sekolah setiap hari. Jika tidak mengantisipasi waktu tambahan seperti itu, maka dia bisa telat sampai di sekolah. Apalagi, lalu lintas di Jalan Daan Mogot macet setiap pagi.

"Kalau dulu masih tinggal di Rawa Buaya, lumayan deket ke sekolah kan. Sekarang kita tinggal di sini harus agak jauh lagi antar anak kita sekolah," ujar dia.

Mengenai keluhan penghuni rusun ini, Camat Cengkareng Ali Maulana Hakim menjelaskan bahwa akses jalan ke Rusun Daan Mogot masih dalam tahap pengerjaan. Dia mengaku sudah mendapat laporan kalau alat berat yang akan memperbaiki jalan tersebut sudah di lokasi.

"Masih proses ya. Kita harapkan secepatnya bisa selesai," ucap Ali.

Pantauan Kompas.com di lokasi, beberapa bagian di jalan tersebut sudah mulai dirapikan. Batu-batu besar yang biasa ditemukan di tengah jalan pun sudah dipindahkan ke pinggir kiri dan kanan jalan. Namun, dari jalan raya ke arah jalan masuk Rusun Daan Mogot, masih sangat berbatu.

Dengan menggunakan sepeda motor, kecepatan rata-rata yang bisa ditempuh kurang lebih lima sampai sepuluh kilometer per jam saja. Akibat akses jalan yang masih penuh batu dan pasir pun, saat ada angin kencang, maka debu mulai menyebar hingga dapat mengenai pengendara di sana.

Rusunawa Daan Mogot terdiri dari delapan blok bangunan dan satu masjid. Pengerjaan rusun itu dimulai pada Oktober 2013. Pengerjaannya molor dari target penyelesaian yang seharusnya jatuh pada September 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com