Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mediasi ala Jokowi dan Permintaan Khusus untuk Ahok

Kompas.com - 14/04/2015, 14:43 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Keakraban terjadi antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi saat berbincang bersama Presiden Joko Widodo, Selasa (14/4/2015). Senyum mengembang pada kedua orang yang tengah berseteru itu.

Presiden Jokowi pagi tadi memang sengaja memanggil Ahok dan Prasetio ke Istana. Jokowi ingin memediasi mereka soal perseteruan yang mengancam pencairan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015.

Pembicaraan dilakukan dengan santai untuk meredam panasnya konflik yang ada. Jokowi mengajak Ahok dan Prasetio berbicara di atas sofa empuk warna abu-abu yang ada di teras Istana Merdeka.

Sofa ini merupakan furnitur baru yang ditempatkan oleh staf istana beberapa waktu lalu.

Menghadap ke arah taman tengah istana yang dihiasi pohon-pohon trembesi nan rimbun, sofa ini tampaknya menjadi favorit Jokowi kala dia ingin berbicara serius tetapi santai dengan menteri maupun pejabat lembaga negara di sana.

Ditemani teh dan kopi, Jokowi, Ahok, dan Prasetio berbincang selama 1,5 jam. Pembicaraan ini tidak bisa diliput oleh media massa. Namun, seetelah 1,5 jam berlalu, media diminta mendekat ke Istana Merdeka lantaran ketiganya ingin menggelar jumpa pers.

Berdamai

Jokowi mengawali pernyataan dengan mengungkapkan konflik APBD 2015 harus dihentikan secepatnya.

"APBD 2015 seluruh prosesnya harus segera diselesaikan secepatnya. Kemudian langsung bisa kerja, langsung bisa kirimkan kepada masyarakat, program-program yang telah ditentukan. Jadi, bekerja untuk masyarakat, bekerja untuk DKI. Secepatnya," kata Jokowi.

Pernyataan Jokowi disambut anggukan dari Prasetio maupun Ahok. Keduanya setuju bahwa ke depan Pemerintah Provinsi DKI harus bekerja dan anggaran untuk kepentingan warga Ibu Kota tidak boleh dikorbankan.

Prasetio yang juga politisi PDI-P ini bahkan menyatakan partainya dipastikan tidak akan mengajukan hak menyatakan pendapat (HMP).

Dia akan melaporkan hasil pertemuan itu ke pimpinan DPRD DKI Jakarta dan fraksi yang ada. Prasetio berharap agar usulan HMP bisa berujung pada musyawarah.

"Kalau sampai angket kan lain cerita. Kalau sampai ada rujukan lainnya akan sulit. Saya enggak mau komentar banyak, makanya yang penting musyawarah," ujar Prasetio.

Prasetio juga berulang kali menyatakan media massa untuk tidak membuat berita yang provokatif. Dia berharap ke depannya tidak ada lagi pernyataan-pernyataan yang dibenturkan antara DPRD DKI Jakarta dan Ahok.

"Jadi, Pak Gubernur jangan dipancing-pancing, soalnya repot semua," canda Prasetio yang disembut tawa Ahok dan Jokowi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com