Setelah adanya pesanan, pengelola jaringan prostitusi online juga tak serta-merta menyerahkan semuanya ke pelanggan. Biasanya, mereka akan mengawasi dari kejauhan.
Namun, di beberapa prostitusi online dengan skala yang lebih rapi, biasanya ia menyediakan tempat khusus. Pelanggan yang telah memesan lewat online akan diarahkan untuk ke suatu tempat khusus. Di sana, pelanggan ditunggu oleh beberapa perempuan yang sudah siap melayani.
Hal ini diamini oleh salah satu pengguna jasa prostitusi online di Jakarta, Dik (22). Ia mengatakan, prostitusi online kelas kakap memiliki persyaratan yang cukup ketat. Biasanya, mereka berusaha mengamankan aktivitas tersebut dari endusan polisi.
Setiap memasuki tempat prostitusi online yang berada di kawasan Kota, Jakarta Barat, Dik menyebutkan, salah satu persyaratannya ia harus meninggalkan telepon genggam dan kunci kendaraan miliknya. Bahkan ia harus rela ditelanjangi untuk dicek semua barang bawaannya.
“Di kamar cuma bawa baju dan celana doang,” ucap Dik saat ditemui Kompas.com di Jakarta, Kamis (16/4/2015).
Selain itu, para pelanggan di sindikat besar prostitusi online dikungkung peraturan ketat lainnya. Salah satunya terkait kepuasan yang dirasakan pelanggan.
“Dulu pernah ada orang yang digebukin gara-gara bilang enggak puas pas habis ‘main’,” ungkap Dik.
Umpan
Kehidupan para perempuan yang berkecimpung di dunia prostitusi online tidak dapat dilihat dari satu sisi. Ida Ruwaida bahkan menyebut banyak yang merupakan korban dari pasangannya sendiri.
Salah satu contohnya adalah Alfi (26). Seorang mucikari yang disebut Mami (32) mengatakan, Alfi bersentuhan dengan dunia prostitusi online lantaran diperkenalkan oleh kekasihnya. Alfi pun tergiur menggelutinya lantaran profesi ini mampu mendatangkan uang yang banyak dalam waktu singkat.
Eko bahkan menjelaskan, kebanyakan para mucikari merupakan mantan pengguna jasa prostitusi online. Para lelaki hidung belang tersebut kemudian bertransformasi menjadi mucikari karena memahami seluk-beluk dunia prostitusi online.
“Awalnya dijadikan pacar, kemudian diperkenalkan dengan dunia prostitusi saat membutuhkan uang,” ungkap Eko.
Gaya hidup
Mereka yang tercebur kemudian tak lekas bangkit karena terjerembab dalam rayuan ekonomi. Dengan iming-iming status meningkat, banyak dari mereka malah asyik dan terjerumus lebih jauh.
Mami (32), perempuan yang malang melintang di dunia prostitusi online dan kini menjadi pengasuh delapan perempuan, mampu memiliki mobil dan rumah dalam tempo singkat. Lewat bisnis prostitusi online, dirinya tak perlu susah melunasi semua kebutuhan hidupnya.