Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Terpaksa Pangkas Program-program Ini di APBD 2015

Kompas.com - 20/04/2015, 10:16 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah mengesahkan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) DKI 2015 dengan pagu anggaran senilai Rp 69,286 triliun. Pagu ini lebih kecil Rp 3,6 triliun dari pagu APBD yang diusulkan DKI dalam Rancangan Peraturan Gubernur (Rapergub) senilai Rp 72,9 triliun.

Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKAD) DKI Heru Budi Hartono menjelaskan, pihaknya sudah memangkas beberapa anggaran program di dalam APBD 2015. Pemangkasan anggaran paling banyak dilakukan untuk pos belanja langsung (pembangunan atau infrastruktur-program yang langsung dirasakan masyarakat), sebesar Rp 2,3 triliun. 

"Misalnya seperti pemangkasan pada kegiatan Dinas Perhubungan Transportasi untuk pembangunan gedung parkir di Glodok sebesar Rp 167 miliar, pembelian tanah Rp 800 miliar dari yang diusulkan sebesar Rp 5 triliun - 6 triliun dan kegiatan sosialisasi di SKPD/UKPD," kata Heru, di Balai Kota, Senin (20/4/2015). 

Untuk pembangunan gedung parkir di Glodok, lanjut Heru, program itu akan diserahkan ke swasta. Sebab, program itu merupakan program multiyears (jamak).

Kemendagri menetapkan DKI tidak bisa melaksanakan program multiyears dengan menggunakan Pergub APBD. Selain belanja langsung, DKI juga memangkas bantuan hibah dan bantuan sosial (bansos) ke organisasi serta yayasan.

Pemangkasan untuk hibah dan bansos mencapai Rp 1,3 triliun. Beberapa bantuan hibah dan bansos yang dipangkas, salah satunya seperti bantuan untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Awalnya DKI mengusulkan pemberian hibah sebesar Rp 300 miliar, dipangkas menjadi Rp 240 miliar. Kemudian hibah kepada Lembaga Masyarakat Kelurahan (LMK) yang diusulkan sekitar Rp 100 miliar dipangkas menjadi Rp 84 miliar.

DKI juga mencoret anggaran pengadaan radio tracking sebagai penunjang kegiatan Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi DKI Jakarta. "Jadi program yang kami pangkas di belanja tidak langsung ada sebesar Rp 1,3 triliun termasuk belanja pegawai (dipangkas menjadi) Rp 500 miliar. Sementar sisanya anggaran Rp 2,3 triliun ada di belanja langsung yang dipangkas dan masih kami bahas lebih lanjut. Intinya pemangkasan diprioritaskan pada azas manfaat," kata Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com