Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus UPS, Igo Ilham E Sebut Ahok sampai Jokowi Juga Harus Dipanggil Polisi

Kompas.com - 30/04/2015, 20:10 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI periode 2009-2014, Igo Ilham, mengatakan penyidik Badan Reserse Kriminal Polri tidak hanya memanggil mantan anggota Komisi E saja. Melainkan juga Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama selaku Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta saat itu.

"Jokowi harus dipanggil dong. Ahok (Basuki) harus dipanggil dong. Pimpinan dewan dipanggil dong. Pimpinan fraksi dipanggil dong. Semua anggota Komisi E dipanggil dong," ujar Igo Ilham di gedung DPRD DKI, Kamis (30/4/2015).

Hal ini karena, kata Igo, pelaksana pengadaan alat UPS sesungguhnya bukanlah legislatif. Melainkan eksekutif yaitu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pada tahun anggaran 2014, Jakarta dipimpin oleh pasangan Jokowi dan Ahok. Menurut Igo, sebagai pihak yang bertanggung jawab, Jokowi dan Ahok juga harus dipanggil.

"Kan pelaksananya pemerintah, jadi Jokowi harus dipanggil selaku Gubernur dulu. Ahok dipanggil juga," ujar Igo.

Mengenai kasus ini sendiri, Igo menilai bahwa proses input usulan bukan ada pada anggota komisi. Melainkan ada pada ketua komisi dan tim badan anggaran.

Wakil Ketua, Sekretaris, atau bahkan anggota komisi tidak dapat melakukan input. Sebagai informasi, penyidik Bareskrim Polri sudah memanggil dua orang yang berada di jajaran Komisi E DPRD DKI periode lalu.

Wakil Ketua DPRD Abraham Lunggana sudah diperiksa Bareskrim Kamis ini. Lulung, sapaan Lunggana adalah anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Pada tahun anggaran 2014, Lulung menjabat sebagai koordinator Komisi E, komisi yang membidangi pendidikan.

Selain Lulung, penyidik juga memanggil Sekretaris Komisi E Fahmi Zulfikar. Fahmi adalah anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Hanura.

Pada tahun anggaran 2014, Fahmi menjabat sebagai anggota Komisi E. Diketahui, kasus dugaan korupsi lewat pengadaan UPS yang tengah diusut Polri terjadi di tahun anggaran 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com