Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokomotif Anjlok, Penumpang KRL Tujuan Bekasi Diminta Cari Alternatif Lain

Kompas.com - 09/05/2015, 19:00 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas di Stasiun Jakarta Kota mengimbau kepada ribuan penumpang tujuan Bekasi agar tidak memaksakan diri menunggu KRL. Sebab, kereta tujuan Bekasi-Kota terhambat di perlintasan Jatinegara karena gangguan teknis.

"Kepada seluruh penumpang tujuan Bekasi, saat ini kereta tertahan di Stasiun Jatinegara. Bagi penumpang yang buru-buru, silakan menggunakan alternatif angkutan lain," ujar petugas stasiun melalui pengeras suara, Sabtu (9/5/2015).

Pantauan Kompas.com, beberapa penumpang yang menunggu di Stasiun Jakarta Kota mulai beranjak keluar untuk melanjutkan perjalanan ke Bekasi menggunakan angkutan lain. Beberapa penumpang lainnya ada juga yang memilih untuk tetap menunggu KRL datang sambil lesehan. (Baca juga: Jalur KRL Tujuan Bekasi Dialihkan, Penumpang Menumpuk di Stasiun Kota)

"Tanggung juga kalau naik bus. Mendingan tunggu kereta aja. Soalnya kita rombongan. Boros ongkosnya," ujar seorang penumpang, Murti (45).

Selain gangguan teknis di jalur perlintasan Jatinegara, pihak KA Commuter Jabodetabek juga tidak menyediakan alternatif KRL bagi penumpang tujuan Bekasi. Sehingga penumpukan penumpang pun tak terhindarkan karena datang dari arah Bogor, Tanah Abang, hingga Tangerang.

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Untuk kereta tujuan Bekasi belum tersedia karena masih mengantre di stasiun Jatinegara," ucap petugas stadiun melalui pengeras suara.

Sebelumnya, gangguan perjalanan rute Kota-Bekasi dan sebaliknya diakibatkan anjloknya lokomotif di perlintasan Manggarai-Jatinegara. Imbasnya, dua jalur antara stasiun Manggarai-Jatinegara terpaksa ditutup sementara karena sedang dilakukan proses evakuasi lokomotif.

Kereta yang tidak dapat melintasi jalur Manggarai-Jatinegara, dialihkan sementara melalui stadiun Pasar Senen selama proses evakuasi berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Megapolitan
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

Megapolitan
Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Megapolitan
Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Megapolitan
Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com