Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: SKPD Tidak Biasa Belanja Benar, Targetnya Hanya Habiskan Uang

Kompas.com - 11/05/2015, 18:40 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan, ia sudah mengimbau satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan unit kerja perangkat daerah (UKPD) untuk menyerahkan dokumen lelang kegiatan sejak November tahun lalu.

Mengetahui masih banyak SKPD dan UKPD yang belum melakukan lelang tender di Badan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa DKI, kini Basuki mengimbau untuk membatalkan rencana lelang kegiatan tersebut.

"SKPD yang tidak ikut mendaftarkan dokumen lelang lebih baik dibatalkan saja (programnya)," kata Basuki di Balai Kota, Senin (11/5/2015). 

Menurut Basuki, saat ini, SKPD dan UKPD masih belum dapat mengelola anggarannya dengan benar. Selain itu, seharusnya SKPD dan UKPD lebih mudah menyerahkan daftar penggunaan anggaran (DPA) ke Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI serta mengajukan dokumen lelang kegiatan.

Terlebih lagi, tahun ini DKI menggunakan sistem e-budgeting dalam menyusun anggaran sehingga rencana kegiatan pada APBD 2015 dapat terlaksana baik dan anggaran bisa terserap maksimal.

"Jadi, ini bukti bahwa SKPD di DKI itu enggak biasa untuk belanja benar dan mereka targetnya hanya untuk ngabisin duit (menyerap anggaran). Saya sudah prediksi pasti tahun ini akan berantakan, begitu (SKPD) masukin (anggaran) di e-budgeting, kaget mereka. Justru saya seneng nih, hemat duit kan," kata Basuki. 

Nantinya sisa lebih penghitungan anggaran (silpa) akibat pembatalan anggaran rencana kegiatan itu akan dialihkan untuk penyertaan modal ke badan usaha milik daerah (BUMD) dan pembiayaan program unggulan.

Program-program unggulan itu antara lain pembelian tanah, rehabilitasi sekolah, pembangunan rumah sakit, pemmbangunan jalan, antisipasi banjir, pelayanan terpadu satu pintu (PTSP), pembelian unit bus transjakarta, dan pembangunan rumah susun sederhana.

"Bagi saya, tidak penting serapan anggaran. Bagi saya, yang penting tanggul yang tipe A untuk menghalang banjir rob selesai tahun ini. Paling tidak, beberapa bagian sudah selesai. Bagi saya juga bus transjakarta bisa nambah busnya, integrasi bisa beres," kata Basuki. 

"Truk sampah bisa nambah beres, terus PTSP beres. Permasalahan RS juga tentu harus beres, semua anak mesti bisa sekolah, mesti direhab gedung-gedung sekolah. Itu jauh lebih penting daripada beli barang ecek-ecek. Yang enggak penting mah mending dicoret saja," kata Basuki.

Sampai saat ini, empat dari 6.000 kegiatan pada APBD 2015 yang sudah selesai dilelang adalah pengadaan buku rapor semua tingkat sekolah, pengadaan pakan ternak kering dan pakan hidup atau daging di Taman Margasatwa Ragunan, pelaksanaan Asian Golf Tourism Convention, dan proyek Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Megapolitan
Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Megapolitan
'Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini...'

"Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini..."

Megapolitan
Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Megapolitan
Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Megapolitan
Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Megapolitan
Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Megapolitan
Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Megapolitan
OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai "Airsoft Gun"

Megapolitan
Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com