Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Taman Rp 1,6 Miliar Mangkrak, Jadi Area Parkir Mobil

Kompas.com - 18/05/2015, 14:22 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

"Kalau sudah dibangun saya nanti pindahin semua. Cuma kan sekarang belum dibangun," kata An.

Penjelasan Lurah

Lurah Harapan Mulia Sudarmadi membantah menerima pungutan liar di Taman Harapan Mulia. Kendati demikian, ia mengetahui soal parkir dan bangunan liar yang berada di sana.

"Saya masuk ke sini (2013) itu sudah ada. Cuma saya sama sekali enggak terima uangnya," kata Sudarmadi saat ditemui di kantornya.

Saat masa pembangunan taman, Sudarmadi mengatakan sudah mengeluarkan surat edaran yang tujuannya mengimbau untuk tidak parkir mobil di taman lagi. Ia pun menyebut para warga sudah setuju.

"Dulu kan ada 70 mobil, sekarang tinggal lima mobil. Mereka bilang, Pak Lurah enggak usah turun, kita bakal keluar sendiri kalau taman ini mau dibangun semua," kata Sudarmadi.

Sayangnya, pagar taman tersebut tidak dipasang secara menyeluruh. Masih ada celah kosong yang akhirnya digunakan warga untuk mobil masuk dan parkir di dalam taman yang dibangun dengan biaya Rp 1,6 miliar itu.

"Saya heran dana Rp 1,6 miliar kok bikin pagarnya enggak semuanya ditutup. Jadi pada bisa masuk lagi," ucap Sudarmadi.

Dia berharap permasalahan ini bisa diselesaikan oleh Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Pusat. Salah satunya dengan menambah pagar lagi sehingga tidak ada mobil lagi yang bisa masuk ke dalam taman.

"Kalau dibiarkan gitu siapa yang mau jagain. Seharusnya dipasang pagar mati biar enggak ada mobil masuk lagi," ucap Sudarmadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Preman Peras Penjaga Warkop di Mampang, Paksa Tukar Uang Receh Jadi Rp 1 Juta

2 Preman Peras Penjaga Warkop di Mampang, Paksa Tukar Uang Receh Jadi Rp 1 Juta

Megapolitan
Polisi Gelar Audiensi Terkait Penjarahan Rusunawa Marunda, Libatkan Pengelola Lama dan Baru

Polisi Gelar Audiensi Terkait Penjarahan Rusunawa Marunda, Libatkan Pengelola Lama dan Baru

Megapolitan
Keroyok Pemuda di Tangsel Akibat Buang Air Kecil Sembarangan, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Keroyok Pemuda di Tangsel Akibat Buang Air Kecil Sembarangan, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Megapolitan
Polisi Buru Pemasok Sabu untuk Virgoun

Polisi Buru Pemasok Sabu untuk Virgoun

Megapolitan
Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Megapolitan
Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Megapolitan
Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Megapolitan
Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Megapolitan
Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Megapolitan
Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Megapolitan
Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Megapolitan
Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Megapolitan
Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com