"Bagi saya, aksi dan perlawanan itu tidak boleh dibatasi hanya dengan turun ke jalan," kata Andi, di Jakarta, Rabu (20/5/2015).
Dalam pertemuan tersebut, Andi didampingi beberapa Ketua BEM lainnya yang tergabung dalam Aliansi BEM Seluruh Indonesia (SI).
Menurut Andi, hadirnya dia dan teman-teman BEM menemui Jokowi merupakan bagian dari advokasi mahasiswa. Pertemuan itu juga bisa sebagai jalan untuk menyampaikan langsung kepada Jokowi terkait yang masalah yang meresahkan masyarakat saat ini.
"Saya pastikan bahwa apa yang saya lakukan adalah tetap dalam koridor gerakan moral dan intelektual," ucap Andi.
Andi juga mengaku menolak undangan dari Wantimpres (Dewan Pertimbangan Presiden) karena menganggap Wantimpres tidak memiliki signifikansi dalam pembangunan Indonesia. BEM Seluruh Indonesia hanya ingin bertemu dengan Jokowi sebagai seorang Presiden.
Andi menepis anggapan yang selama ini beredar bahwa perwakilan BEM SI yang diundang ke Istana "terbeli" oleh Jokowi. Bagi Andi, idealisme dia dan kawan lainnya tidak dapat dijual.
"Tidak semurah itu idealisme kami dijual hanya dengan jamuan makan malam," kata Andi.
BEM UI dan BEM lainnya yang tergabung dalam Aliansi BEM SI akan melakukan orasi di depan Istana Negara, Kamis (21/5/2015) besok. Ia menyebut ada ribuan mahasiswa akan hadir dalam acara tersebut.
"Saya undang seluruh rakyat yang masih peduli akan hadirnya kesejahteraan yang lebih baik untuk hadir bersama kami mahasiswa," kata Andi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.