Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Info Tes Narkoba untuk Pejabat DKI Diduga Bocor

Kompas.com - 20/05/2015, 17:57 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tes urine mendadak yang dilakukan terhadap para pejabat baru Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada pelantikan Senin (18/5/2015) kemarin, dicurigai telah mengalami kebocoran.

Hal itu dikatakan oleh Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat menanggapi hasil temuan Badan Nasional Narkotika (BNN) Provinsi DKI Jakarta yang menyatakan tak ada satupun pejabat yang terindikasi melakukan penyalahgunaan narkotika.

"Hasilnya bersih, mungkin karena infonya (akan dilakukan tes urine setelah pelantikan) bocor kali ya? Jadi mereka pada siap-siap," ujar dia, di Balai Kota, Rabu (20/5/2015).

Djarot membenarkan mengenai tiga orang yang terindikasi telah mengkonsumsi narkotika golongan 3 dan 4 untuk keperluan pengobatan. [Baca: Tiga Pejabat DKI Terindikasi Gunakan Narkotika]

Ia pun mengaku sudah mengkonfirmasi ketiga orang itu. Menurut Djarot, narkotika yang ditemukan di dalam urine ketiga orang tersebut adalah narkotika yang terkandung dalam obat yang mereka konsumsi.

Namun obat yang dikonsumsi bukanlah obat-obatan terlarang, melainkan obat untuk penyembuhan.

"Yang bersangkutan memang meminum obat-obat yang mengandung itu (narkotika). Jadi untuk penyakitnya, bukan karena dia pemakai narkoba. Ketiganya sudah mengkonfirmasi kalau mereka memang sakit," ujar Djarot.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan BNN DKI Jakarta Sapari Partodiharjo menjelaskan, tiga orang pejabat yang terindikasi menggunakan narkotika adalah pejabat di tingkat eselon IV.

Adapun jenis narkotika yang mereka gunakan adalah golongan 3 dan 4. Menurut Sapari, narkotika golongan ini adalah narkotika yang biasanya digunakan untuk pengobatan.

"Jadi enggak akan kita judge mereka pengguna narkoba, tidak. Sedang didalami oleh tim assessment kita. Harapan kita sih mudah-mudahan tidak ada. Karena kalau untuk pengobatan kan tidak masalah. Golongan 2-3 tidak masalah," ujar Sapari seusai menyampaikan hasil temuannya ke Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com