Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Targetkan 300 Taman Ramah Anak

Kompas.com - 22/05/2015, 07:10 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan membangun 300 ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA). Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan, akan ada sebanyak 60 RPTRA yang dibangun tahun ini. Saat ini, bary 6 RPTRA yang selesai dibangun dan dua diantaranya telah diresmikan Basuki. 

"Target kami minimal ada 300 taman. Jadi, tahun ini saja kami harap bisa selesaikan 60 taman, tahun depan saya harap bisa selesaikan 150 taman," kata Basuki, seusai meresmikan RPTRA Gandaria Selatan, Jakarta, Kamis (21/5/2015). 

Menurut dia, ada RPTRA kategori kecil dan besar yang luasnya mencapai 1,4 hektar. RPTRA yang berukuran besar ini akan dibangun terpadu dengan pasar dan rumah susun (rusun). Ada pun, tujuan pembangunan RPTRA ini adalah sebagai media berbagai komunitas berkumpul. Dengan adanya RPTRA, diharapkan seluruh permasalahan serta kesulitan yang dihadapi warga setempat dapat diketahui.

Basuki berharap komunitas-komunitas ini bisa mengurusi warga DKI mulai dari janin (ibu hamil belum melahirkan), melahirkan, lansia, hingga meninggal dunia. 

"Kalau kita sering kumpul, bisa tahu kan, 'Oh tentang warga kita ini ada masalah', kemudian ditanya masalahnya apa, bantu laporin ke kami ke Lurah, Camat, Wali Kota. Bayar listrik juga kami tanggung, jadi taman bisa sampai malam bukanya dan ibu-ibu bisa duduk ngerumpi sampai malam di sini," kata Basuki. 

Pemprov DKI dibantu oleh Universitas Indonesia (UI) melakukan pemetaan wilayah mana saja yang dibangun RPTRA. Pembangunannya disesuaikan dengan peruntukan tanah, luas, serta keinginan penduduk setempat. Pasalnya, kata Basuki, di beberapa wilayah, jumlah anak mudanya lebih banyak dibanding anak-anak kecilnya. RPTRA dilengkapi fasilitas lapangan futsal, band, serta panggung pertunjukan. Lebih lanjut, Pemprov DKI tidak mengeluarkan anggaran untuk pembangunan RPTRA.

Basuki mengandalkan program corporate social responsibility (CSR) swasta serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk pembangunan serta penyediaan fasilitas di RPTRA.

"Kelihatannya perusahaan juga suka ini ada tulisannya RPTRA terus di bawahnya ada mereknya dia. Enggak apa-apalah orang merek dia doang, mah aku enggak pusing, yang penting gratis," kata Basuki.

Basuki telah meresmikan RPTRA Sungai Bambu dan Gandaria Selatan. Setelah ini, rencananya akan ada lima RPTRA yang diresmikan yakni RPTRA di Kelurahan Cideng Jakarta Pusat pada 29 Mei 2015; RPTRA di Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat akan diresmikan pada 4 Juni 2015; serta RPTRA di Cililitan Jakarta Timur dan Pulau Untung Jawa Kepulauan Seribu. Saat ini, Pemprov DKI tengah mencari lahan untuk pembangunan 54 RPTRA lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com