Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Jujur Saja Bank DKI Payah, Benar-Benar Payah

Kompas.com - 22/05/2015, 19:59 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku kecewa karena Bank DKI belum dapat melayani transaksi nontunai di program "Lenggang Jakarta". Hanya Bank Mandiri yang memberi pelayanan transaksi non tunai melalui kartu e-money untuk membeli jajanan kuliner serta souvenir di "Lenggang Jakarta". 

"Saya ingin cashless agar tidak ada setoran pedagang ke oknum tidak bertanggungjawab. Sayangnya bank yang sudah siap menerapkan cashless transaction ini baru Bank Mandiri, bukan Bank DKI. Jujur saja, Bank DKI kami payah. Bener-bener payah. Saya ulang sampai tiga kali nih," kata Basuki, saat meresmikan "Lenggang Jakarta", di Taman Eks IRTI Monas, Jakarta, Jumat (22/5/2015).

Selain belum bisa menyediakan kartu uang elektronik untuk transaksi jual-beli di acara "Lenggang Jakarta", kata Basuki, Bank DKI juga belum menyanggupi penyediaan e-money untuk pembayaran retribusi rusun dan sistem transjakarta.

Sementara itu, Bank Mandiri mampu menyanggupi permintaan Basuki untuk membaca sistem uang elektronik transjakarta. "Jadi dengan tap e-money Mandiri, bisa ketahuan lho perempuan atau laki-laki yang paling banyak naik bus ini, dan saya juga bisa buat koridor baru dari sistem itu. Mandiri presentasi menarik ke saya, jadi perempuan naik transjakarta itu lebih pagi dan laki-laki pulang telat," kata Basuki.

Kebijakan transaksi non tunai di "Lenggang Jakarta" ini dilakukan agar dirinya mengetahui penghasilan para PKL selama berjualan di sana. Apabila keuntungannya besar, Basuki tidak akan ragu menggelontorkan modal Rp 1 triliun untuk kredit.

Pemprov DKI bisa memberi modal Rp 5 juta untuk sekitar 200.000 pedagang. Modal ini nantinya bisa digunakan untuk membuka usaha bagi anak, istri, cucu, atau saudara sang pedagang. Mereka bisa membuka usaha ditempat lain bahkan di mall sekalipun.

"Mungkin enggak, orang dagang di sini kredit Rp 5 juta terus kabur? Mungkin. Kalau kabur pun saya tinggal lelang siapa yang mau bayar utang dia, dan langsung bisa dagang di sini," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com