Kemungkinan terakhir itu tengah didalami karena dari hasil visum ditemukan adanya air yang masuk ke dalam paru-paru korban. Diduga ia masih bernapas sehingga air danau masuk ke paru-parunya.
Krishna mengungkapkan, pihaknya juga masih menunggu detail dari keterangan saksi ahli grafologi untuk mengungkap tulisan tangan yang ditemukan.
"Ada beberapa hal lain yang kami selidiki sehingga kasus ini dibuka ulang. Penyelidikan dan penyidikan sedang dikembangkan. Jika nanti betul terjadi tindak pidana, kami akan lakukan langkah-langkah dalam rangka mencari tersangka," katanya.
Dalam proses pengungkapan kasus itu, Krishna menyebut segala kemungkinan akan didalami. Dalam pengungkapan kasus, ada beberapa hal, misalnya alibi dan motifnya.
"Alibi mengurut konstruksi kronologis, misalnya ke mana saja yang bersangkutan, berhubungan dengan siapa saja, apa saja hubungannya, semua dilihat. Kalau motif, bisa dilihat dari beberapa macam-macam aspek, seperti dendam, sakit hati, perampokan, dan bunuh diri. Kalau bunuh diri kasusnya ditutup alias SP3. Tapi sampai saat ini tidak ada SP3," ujar Krishna.
Sebelumnya, ayah korban, Kolonel (Sus) Mardoto mencurigai kejanggalan-kejanggalan terkait kematian anaknya. Mulai dari bongkahan batu (konblok) yang ditemukan di tas korban, luka memar di sejumlah bagian tubuh, hingga secarik kertas yang diduga sebagai surat wasiat dari korban.
Mardoto menyangsikan kebenaran surat wasiat tersebut. Ia tak yakin putranya bakal menulis pesan kematian dengan bahasa Inggris, yang berbunyi "Will not return for please don't search for existence, my apologies for everything...."
"Kalau bunuh diri tidaklah perlu melakukan cara serumit itu (menulis surat wasiat)," ujar Mardoto.
Akseyna tercatat mahasiswa S-1 semester IV Program Studi Biologi angkatan 2013 Fakultas Matematika dan IPA UI. Keluarga kehilangan kontak dengan Akseyna sejak Sabtu (21/3). (RAY/RTS)
--------------
Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Sabtu, 30 Mei 2015, dengan judul "Tanda Kekerasan pada Wajahnya Menepis Dugaan Bunuh Diri".
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.