Suharto mengaku tidak terlalu berharap untuk diberi imbalan karena dirinya selalu menanamkan kejujuran dalam bekerja. Meski demikian, pada saat bersamaan, Suharto mengaku membutuhkan uang untuk kehidupan sehari-hari, termasuk menebus ijazah anaknya yang ditahan pihak sekolah.
"Anak kedua saya baru lulus tahun ini, tetapi ijazahnya ditahan karena nunggak SPP lima bulan. Alhamdulillah, usai mengembalikan tas milik suami Bu Liani, saya diberi dua lembar pecahan 100 dollar Australia sebagai ucapan terima kasih. Saya tukarkan hari itu juga, dapat Rp 2.030.000. Uangnya untuk tebus ijazah anak saya," tuturnya.
Sudah tiga kali
Selama berkarier sebagai sopir taksi selama 25 tahun, Suharto mengaku baru tiga kali mengalami hal serupa, yakni mendapati barang penumpang berupa uang berjumlah besar. Namun, semua uang yang bukan miliknya itu selalu dikembalikan ke pemiliknya dalam keadaan utuh.
"Kalau handphone, sudah tak terhitung. Kalau uang dalam jumlah besar, baru tiga kali," ucapnya.
Bermula pada tahun 1990-an, Suharto menemukan dompet penumpang yang tertinggal di taksinya. Ketika diperiksa, dompet panjang tersebut berisi 20.000 dollar AS dalam pecahan 100 dollar AS sebanyak 200 lembar, serta pecahan rupiah dengan total Rp 9,99 juta. Dompet milik warga Pondok Indah itu tertinggal seusai Suharto mengantarkannya ke gereja di kawasan Melawai.
"Waktu itu saya cek sendiri. Pas lihat uang semua, saya gemetar. Astagfirullah, ini uang banyak sekali. Saya lapor ibu saya, dia bilang harus dikembalikan. Saya kembalikan. Lalu pemiliknya kasih saya Rp 90.000, saya sudah bersyukur sekali," ujarnya seraya tertawa.
Lalu, kejadian serupa dialaminya setahun berikutnya. Kali ini, dompet berisi uang puluhan juta berikut kalung emas dan surat tanah, milik juragan sapi. Suharto mengantarkan langsung barang berharga tersebut berdasarkan alamat KTP yang ada di dalam dompet.
"Yang punya bos jagal sapi. Namanya saya sudah lupa. Waktu itu, dia naik dari Ciputat dan turun di Kebayoran Lama. Begitu menemukan dompetnya, saya antar hari itu juga bareng ibu dan istri. Yang punya bilang, kalau dia sudah niat, siapa pun yang balikin dompetnya bakal dikasih Rp 100.000. Saat itu, nominal segitu sudah cukup lumayan," katanya seraya tertawa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.