Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Hari Mogok, Sopir Transjakarta JMT Beroperasi Lagi

Kompas.com - 04/06/2015, 10:22 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah melakukan mogok menuntut kenaikan upah sopir Transjakarta dengan operator Jakarta Mega Trans (JMT) akhirnya beroperasi lagi, Kamis (4/6/2015). Sebelumnya, ratusan pengemudi JMT mogok tiga hari terkait masalah upah tersebut.

Pantauan Kompas.com, puluhan bus transjakarta JMT sudah mulai keluar dari pul di Terminal Rambutan, Jakarta Timur sejak pagi. Berbeda ketika demo kemarin, puluhan bus tersebut parkir di halaman kantor JMT.

Direktur Operasional JMT Jane Tambunan yang dikonfirmasi membenarkan hal ini. Jane membenarkan bahwa 46 bus JMT yang aktif sudah beroperasi normal. "Sekarang sudah beroperasi normal. Sudah jalan seperti biasa. Bisa dilihat sendiri kan," kata Jane, kepada Kompas.com.

Menurut Jane, para sopir telah memahami kebijakan perusahaan. Pihaknya saat ini tak dapat mengakomodasi tuntutan sopirnya. Operator lain yang membayar gaji sopirnya 3,5 x UMP adalah yang terikat kontrak baru dengan bus baru.

"Kami tidak bisa akomodasi. Kenapa? Karena kami tidak melanggar kontrak. Karena mereka menyadari. Mereka mau ke mana pun kami tidak salah," ujar Jane.

Jane menjelaskan, JMT terikat kontrak lama dengan Transjakarta. Upah yang diberikan saat ini sesuai dengan kontrak tersebut. Pihak JMT sendiri diberi waktu satu tahun untuk memperbaharui kontrak. Syaratnya yakni dengan melakukan pengadaan bus baru.

"Kami diberi waktu satu tahun. Tapi mudah-mudahan tiga bulan bisa. Cuma sekarang mau beli bus kan enggak gampang," ujar Jane.

Sebelumnya, puluhan sopir JMT melakukan aksi mogok sejak Senin (1/6/2015). Para sopir JMT meminta kenaikan upah 3,5 x UMP karena melihat kesenjangan upah dibanding operator lain.

Kejadian ini sempat membuat penumpukan penumpang di sejumlah halte, seperti PGC. JMT diketahui melayani koridor 5 dan 7 tujuan PGC-Harmoni dan PGC-Ancol.

PT Transjakarta telah menjatuhkan sanksi kepada JMT akibat masalah internal operator tersebut. Sementara pihak JMT menolak memenuhi tuntutan sopirnya. JMT beralasan, mereka terikat kontrak lama dengan Transjakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com