Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Pembunuhan di Ciledug

Kompas.com - 09/06/2015, 08:30 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Minggu (7/6/2015) sore itu, tak satu pun warga melihat aktivitas dari dalam rumah kontrakan di Kampung Dukuh, Gang Haji Ridi Sumardi, RT 03 RW 05, Sudimara Selatan, Ciledug, Kota Tangerang.

Pasangan suami istri, RS (42) dan S (50), tidak berada di rumah karena sedang membeli kambing untuk keperluan keluarga. Hanya ada P (13) dan R (17), dua anak mereka.

Tragedi berdarah terjadi. Entah apa yang terjadi, P dan R berlumuran darah di leher. P tewas dengan luka di leher, dalam kondisi tanpa busana dan hanya berbalut handuk.

Kakaknya, R, mengaku pulang dari masjid dan menemukan adiknya dibunuh. Dia mengaku memergoki pembunuhnya.

R juga mengalami luka yang sama dengan adiknya, luka di leher. Dia sempat keluar rumah dan berteriak minta tolong kepada warga sekitar.

Warga yang mendengar berdatangan. Mereka bergegas menolong R yang sudah terkulai lemas. Salah satunya juga berusaha mengubungi kantor polisi terdekat, yakni Polsek Ciledug.

Siapa pelakunya?

Polisi masih terus mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi yang merupakan warga sekitar. Namun, dari empat saksi yang sudah diperiksa, tak satu pun yang melihat pelakunya.

Bahkan, untuk sekadar mendengar suara gaduh di dalam rumah pun, keempat saksi tersebut berpendirian sama.

Kriminolog Universitas Indonesia Yogo Tri Hendiarto menyebut, polisi harus menyelidiki dengan siapa kedua korban tersebut terakhir berinteraksi, tempat terakhir, dan dengan siapa. Pasalnya, aktivitas interaksi tersebut bisa jadi kunci mengungkap kasus pembunuhan ini.

Hubungan interpersonal dinilai menjadi sebuah gerbang untuk menguak kasus pembunuhan semacam ini. Motifnya bisa berupa balas dendam, relasi asmara, atau sengketa bisnis.

"Pasti memiliki interaksi sebelumnya. Kasus seperti ini tidak bermotif asal-asalan," kata Yogo saat dihubungi Kompas.com, Tangerang, Selasa (9/6/2015).

Yogo menyebut, meskipun ada motif lain seperti kejahatan lain, hal tersebut tidak bermaksud pada pembunuhan. Pembunuhan dinilai dampak dari kejahatan yang dia lakukan, apalagi jika dilihat tidak ada barang-barang di rumah yang hilang.

"Kondisi rumah tidak jadi sasaran potensial," kata Yogo.

Mencari jejak pelaku

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com