Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Transjakarta Menjawab Pernyataan DTKJ

Kompas.com - 10/06/2015, 08:44 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih menilai, membandingkan jumlah penumpang pada kuartal pertama tahun 2015 dengan 2014 adalah tindakan yang kurang tepat.

Kosasih mengatakan, terdapat perbedaan kondisi pada kuartal pertama tahun ini dan tahun lalu. Sebab, pada kuartal pertama tahun lalu, layanan transjakarta baru saja mendapat tambahan bus yang merupakan hasil pengadaan tahun 2013.

Hal itu disampaikan dia menanggapi pernyataan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) dua hari lalu.

"Tidak tepat membandingkan kondisi Maret 2014 dengan Maret 2015 karena di tahun 2014 sama sekali tidak ada pengadaan bus baru, sementara kami baru bisa mengadakan bus baru di tahun 2015," kata Kosasih melalui keterangan tertulisnya, Rabu (10/6/2015).

Lagi pula, kata dia, pada kuartal pertama 2015, layanan transjakarta dapat mengangkut rata-rata penumpang setiap harinya mencapai 320.000-350.000. Angka itu, kata Kosasih, nyaris tidak berbeda dengan status per 31 Desember 2014 saat PT Transjakarta baru mengambil alih operasional layanan bus transjakarta dari pengelola sebelumnya.

"Malah di bulan Maret 2015 jumlah penumpang yang kami angkut lebih tinggi 3-4 persen dibandingkan November-Desember 2014," ujar Kosasih.

Meski demikian, Kosasih tetap menyampaikan terima kasih untuk kritikan yang disampaikan DTKJ. Sebab, kata dia, masukan DTKJ dapat menjadi bekal untuk melakukan pembenahan layanan bus transjakarta ke depannya.

"Masukan DTKJ pasti kami perhatikan untuk perbaikan kami yang baru mengambil alih operasi kurang dari enam bulan ini, terutama berbagai masukan terkait perbaikan pelayanan yang perlu kami lakukan," kata dia.

Kosasih yakin kondisi layanan transjakarta akan bisa lebih baik pada kuartal kedua tahun 2015. Sebab, tak lama lagi akan segera datang puluhan unit bus gandeng baru yang akan bisa memperkuat layanan bus transjakarta.

"Kami yakin di Semester II hingga akhir tahun 2015 ini kami dapat menambah sekurang-kurangnya 500 hingga jika memungkinkan 1.000 bus dari berbagai tipe dan ukuran," ujar Kosasih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com